SERGAI - Kapolres Serdang Bedagai (Sergai), AKBP Jhon Hery Sitepu bersama Tim Kedokteran dan Kesehatan Polri (Dokkes) menggelar trauma healing bagi keluarga korban penembakan.
Kegiatan ini dilakukan untuk membantu keluarga korban, khususnya ibu dari korban dalam menghadapi dampak psikologis akibat tragedi tersebut, bertempat dirumah korban d Dsn II Desa Kuta Galuh Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai. pada Senin (2/9/2024)
"Upaya trauma healing ini diharapkan dapat membantu keluarga korban dalam proses pemulihan psikologis,"ujarnya.
Kapolres Serdang Bedagai AKBP Jhon Hery Rakutta Sitepu, yang turun langsung kerumah korban menyampaikan keprihatinan turut berduka cita dan menerima harapan keluarga korban agar pihak kepolisian dapat segera mengusut tuntas kasus ini.
"Polres Sergai, berkolaborasi dengan Ditkrimum Polda Sumut, sedang bekerja keras di lapangan untuk mencari titik terang dalam kasus penembakan ini,"tegasnya.
Kapolres juga memberikan imbauan kepada orang tua untuk lebih waspada terhadap keberadaan anak-anak mereka di luar rumah, terutama setelah jam 10 malam. Ia meminta agar orang tua segera mencari anak-anak mereka yang belum pulang pada waktu tersebut, demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Pentingnya peran serta masyarakat dalam menjaga keamanan. Silahkan segera melaporkan informasi terkait kejahatan ke pihak kepolisian terdekat atau melalui call center 110 Polres Sergai," pungkasnya .
Hal ini, katanya, merupakan implementasi program Kapolda Sumut Irjen Pol Whisnu Hermawan yang diteruskan Kapolres Sergai, AKBP Jhon Hery Sitepu kepada personel yaitu "POLISI SEBAGAI PROBLEM SOLVER DI MASYARAKAT" guna memberi penyelesaian masalah yang solutif di tengah masyarakat.
Tim dari Polres Sergai dan Pemkab Sergai yaitu Kasi Dokes Res Sergai Ipda Hendrik Simanjuntak, Dr. Nona Dokter di polres Sergai dan Ibu Nani dari R.S Sulaiman bidang psikologi.
Tim melakukan pengecekan kesehatan fisik dan mental keluarga korban. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa seluruh keluarga dalam kondisi yang baik, namun mereka masih mengalami situasi mental yang sedikit terguncang.
(ALFI)