Jelang dioperasikannya Ex Hotel Soechi Medan di Jalan Cirebon sebagai tempat alternatif untuk isolasi pasien Covid-19, Pemko Medan terus melakukan persiapan dan pembenahan baik Gedung maupun ruangan. Salah satunya ruangan restoran yang akan difungsikan sebagai ruangan IGD atau tempat penanganan awal pasien Covid-19 untuk dilakukan observasi sehingga akan diketahui tingkat kerawanan penyakit yang diderita pasien.
Guna memaksimalkan persiapan tersebut, Wali Kota Medan, Bobby Nasution diwakili Wakil Wali Kota Medan, H. Aulia Rachman meninjau ex Hotel Soechi, Minggu (18/7). Peninjauan ini dilakukan Wakil Wali Kota Medan bersama Pihak Perwakilan dari Kementerian PUPR, Danis Hidayat Sumadilaga dan Perwakilan Kementerian Kesehatan, Abdul kadir dan Heru Prasetyo.
Saat tiba di hotel Soechi, Wakil Wali Kota didampingi Sekda Kota Medan, Wiriya Alrahman dan Kepala Bappeda, Benny Iskandar bersama Pihak Kementerian PUPR dan Kementerian Kesehatan langsung menuju lantai bawah gedung ruangan restoran. Dalam peninjauan tersebut Kementerian PUPR siap mendukung Pemko Medan dalam menjadikan ex Hotel Soechi sebagai tempat isolasi dengan melakukan kajian secara detail agar ruangan ini dapat difungsikan sebagai tempat IGD. Sedangkan Kementerian Kesehatan akan menyediakan tempat tidur untuk ruangan IGD tersebut.
Dijelaskan Wakil Wali Kota Medan, kepada pihak kementerian PUPR dan Kementerian Kesehatan, bahwa dalam pengoperasian gedung ini dibutuhkan beberapa pembenahan untuk sarana dan prasarana. Salah satunya efektifitas lift, dimana saat ini lift yang ada hanya mampu membawa pasien Covid-19 dalam kondisi tingkat kerawanan rendah. Artinya, usai melewati observasi dan penanganan awal, pasien dengan tingkat kerawanan rendah dan sedang dapat dibawa menggunakan kursi roda untuk selanjutnya menuju kamar agar dapat isolasi dan .mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.
"Pembentukan fungsi IGD di ex Hotel Soechi lebih kepada penerapan 3T (testing, tracing dan treatment), terutama treatment (perawatannya). Oleh karenanya, Pak Wali Kota Medan dan saya berharap, dengan kolaborasi yang terbangun antara Pemko Medan beserta pemerintah pusat melalui kementerian terkait dapat segera mempercepat progress penyelesaian," Kata Wakil Wali Kota Medan.
Dijelaskan Aulia Rachman, bangunan Ex Hotel Soechi yang merupakan aset Pemko Medan dengan ketinggian 12 lantai serta kapasitas sebanyak 247 kamar ini menjadi tempat alternatif yang telah kita tetapkan guna mengantisipasi terjadinya lonjakan pasien Covid-19 di Kota Medan. Artinya upaya ini sebagai bentuk antisipasi kita jika terjadi lonjakan. Maka dari itu, perlu dipersiapkan tempat sebagai ruang isolasi dan perawatannya. "Mudah-mudahan pembenahan ini dapat segera selesai sehingga gedung ini nantinya akan siap menjadi tempat alternatif untuk pasien Covid-19 jika terjadi lonjakan," Ujar Wakil Wali Kota Medan.
Selanjutnya Wakil Wali Kota Medan menjelaskan bahwa RSUD Dr Pirngadi Medan mendapatkan bantuan 122 tempat tidur untuk pasien Covid-19. Hingga hari ini, terangnya, total keseluruhan sudah sebanyak 200 bed. Selain itu, rumah sakit miliki Pemko Medan tersebut juga dibantu untuk merenovasi ruangan ICU bertekanan negatif. "Untuk ruangan ICU kita juga dibantu penyediaan 20 tempat tidur bagi pasien Covid-19," paparnya.
Lebih jauh, Wakil Wali Kota Medan memastikan bahwa ex Hotel Soechi Internasional diperuntukan bagi pasien yang masuk dalam kategori OTG dan bergejala ringan. Meski demikian, Wakil Wali Kota Medan berharap dan mengimbau masyarakat agar tetap dapat mematuhi protokol kesehatan secara ketat sehingga angka kasus Covid-19 di Kota Medan dapat dikendalikan, ditekan dan diputus mata rantai penyebarannya.(Ir)