Warga lingkungan 2, Kelurahan Martubung, Medan Labuhan kembali mempertanyakan realisasi pembongkaran portal yang menutup jalan Aloha oleh pihak PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) di perlintasan rel Kereta Api. Keputusan bongkar kepada Dishub Medan merupakan rekomendasi Komisi I DPRD Medan hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) awal April lalu.Seperti yang disampaikan warga Erlian kepada wartawan, Kamis (15/4/2021) menyebut hingga saat ini portal yang menutup akses Jalan Aloha belum juga dibongkar. Dampaknya, warga tidak bisa melakukan aktifitas sehari hari.
Padahal, keputusan yang disepakati anggota dewan Komisi I saat melakukan RDP di gedung dewan, Senin (5/4/2021). Merekomendasikan pembongkaran portal yang menutup Jalan Aloha lingkungan 2 Kelurahan Martubung Kecamatan Medan Labuhan. Pihak PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) dan Dishub Kota Medan diminta supaya mencabut plang.
Rapat tersebut dipimpin Wakil Ketua Komisi I Margaret Marpaung, didampingi Mulia Asri Rambe (Bayek), Mulia Syaputra Nasution, Sahat Simbolon, Edi Saputra. Juga hadir Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan Iswar bersama Stafnya Suriono. Sedangkan mewakili PT KAI Panji serta beberapa warga Herlina dan Ainun.
Dari pantauan wartawan di lapangan, Kamis (14/4/2021), portal yang menutup badan jalan masih terpasang permanen. Akibat penutupan badan Jl Aloha, warga tidak bisa lewat. Parahnya, akses menuju salah satu bengkel truk dan alat berat tertutup. Sehingga bengkel tersebut tutup tidak melakukan aktifitas.
Bahkan, sebuah alat berat ekskapator terperangkap tidak bisa keluar karena jalan ditutup. Alalagi, truk yang hendak masuk bengkel tidak bisa. Usaha bengkel menjadi tutup.
Salah satu karyawan bengkel M Siregar kepada wartawan mengaku sudah 6 bulan usaha bengkel milik majikannya tutup. Puluhan karyawan bengkel dirumahkan akibat tidak ada kerjaan karena mobil tempat usahanya gak bisa masuk. "Gini lah pak, kami tidak ada kerjaan dan kebutuhan di rumah terancam," keluh M Siregar.
Dampak penutupan portal, selain usaha bengkel tutup, akses menuju warga juga menjadi terhambat. Begitu juga akses menuju Vihara dan pekuburan islam tertutup. Karena badan Jl Aloha hanya bisa dilewati sepeda motor itu pun harus menikung.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan Iswar ketika ditanya posroha.com terkait tindak lanjut hasil rapat di Komisi I DPRD Medan mengatakan. Dinas Perhubungan Medan sudah menyurati pihak PT KAI untuk membuka portal dimaksdu. "Begitu siap RDP di DPRD, besoknya langsung kita kirimkan surat ke PT KAI," sebutnya.
Terkait hal itu, ketika hendak dikonfirmasi kepada pihak PT KAI melalui telephon No 0823622970XX tidak berhasil.
Sedangkan anggota Komisi I DPRD Medan Mulia Syaputra Nasution kepada wartawan mengaku heran kenapa portal yamg menutup Jl Aloha belum juga dibongkar. "Pada hal saat RDP kemaren pihak Dishub Medan dan PT KAI sudah setuju untuk segera membongkarnya," sebut Mulia seraya mengatakan pihaknya akan melakukan konfirmasi kembali ke Dishub Medan.
Sama halnya dengan Wakil Ketua Komisi I DPRD Medan Margaret ketika dimintai tanggapannya menyebut, pihaknya akan melakukan rapat internal menyikapi masih terpasangnya portal. "Mungkin Senin akan kami rapatkan kembali," ujar Margaret. (Ir)