Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Medan Ir H Akhyar Nasution MSi mengatakan diperlukan kultur baru untuk menyongsong fase normal baru. Kultur baru yang dimaksud adalah kebiasaan hidup masyarakat agar dapat hidup berdampingan dengan pandemi Covid-19 diantaranya mengenakan masker saat keluar rumah, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, membiasakan pola hidup bersih dan sehat dengan mencuci tangan sesering mungkin serta meningkatkan imunitas tubuh dengan mengonsumsi makanan yang bergizi dan berimbang.
Hal ini disampaikan Akhyar saat menyambangi Biro Rektor Universitas Medan Area (UMA), Rabu (17/6) siang. Kedatangan Akhyar ke UMA ini untuk melakukan dialog dan diskusi dengan civitas akademika mengenai persiapan membentuk kultur baru jelang diberlakukannya fase normal baru di Kota Medan. Akhyar yang didampingi Kepala BPBD Kota Medan Arjuna Sembiring, Plt Kadis Pendidikan Kota Medan Muslim Harahap dan Camat Medan Tembung Barli Mulia Nasution disambut Rektor UMA Prof Dr Dadan Ramdan MEng MSc didampingi para Wakil Rektor UMA dan beserta jajaran.
Dikatakan Akhyar, untuk memasuki dan mempersiapkan diri menuju fase normal baru, masyarakat Kota Medan harus berdamai dan hidup berdampingan dengan Virus Corona. Untuk itu, siap tidak siap masyarakat perlu menyiapkan diri menjalani sejumlah panduan dan protokol ketika beraktivitas. Panduan atau protokol kesehatan ini akan menjadi kebiasaan-kebiasaan baru yang akan dijalani setiap harinya untuk mencegah penularan dan penyebaran virus corona, namun tetap bisa produktif.
"Kita harus segera memulai kembali aktivitas di segala bidang dengan penyesuaian dan protokol baru untuk menekan risiko penularan dan penyebaran virus corona. Protokol yang ditetapkan ini menerapkan sejumlah kebiasaan-kebiasaan baru dan penyesuaian. Inilah yang disebut sebagai kenormalan baru," kata Akhyar.
Selanjutnya Akhyar menjelaskan tentang kondisi terkini Kota Medan di tengah pamdemi Covid-19, terjadinya peningkatan eksponensial pada bulan Juni secara signifikan. Hingga Selasa (16/6), warga positif Covid-19 ada sebanyak 643 orang berdasarkan data yang diperoleh dari Tim Gugus Tugas Percapatan Penanganan Covid-19 di Kota Medan.
"Selain terjadi peningkatan eksponensial, Kota Medan juga mengalami pergeseran episentrum yang pada awal kemunculan Virus Corona di Kota Medan, dengan kecamatan yang memiliki kasus tertinggi sebelumnya berada di Kecamatan Medan Tuntungan dan Kecamatan Medan Sunggal namun saat ini kasus tertinggi berada di Kecamatan Medan Area, Medan Selayang dan Medan Denai,” jelas Akhyar.
Maka dari itu, tambah Akhyar, kedatanganya ke universitas yang ada untuk meminta masukan ke kampus-kampus untuk meminta masukan dan saran dimana kampus memiliki pakar-pakar yang handal. "Kedatangan kami ingin memintas masukan dan saran dari pakar-pakar yang ada di universitas sehingga Pemko Medan dapat melakukan tindakan yang tepat dalam menghadapi pandemi Covid-19," ungkap Akhyar.
Sementara itu, Rektor UMA Prof Dr Dadan Ramdan MEng MSc mengatakan bahwa pihak kampus akan membuka peluang untuk meningkatkan peran mahasiswa yang akan melakukan praktik kerja lapangan (PKL) untuk membantu orang tua dalam mengajarkan anaknya dirumah. "Kami akan membantu Pemko Medan secara sosial untuk sosialisai protokol kesehatan ke seluruh universitas yang ada di Kota Medan dan juga akan menurunkan mahasiswa-mahasiswa untuk membantu orang tua dalam memberikan pendidikan kepada anak-anaknya," jelas Dadan.
Hal ini disampaikan Akhyar saat menyambangi Biro Rektor Universitas Medan Area (UMA), Rabu (17/6) siang. Kedatangan Akhyar ke UMA ini untuk melakukan dialog dan diskusi dengan civitas akademika mengenai persiapan membentuk kultur baru jelang diberlakukannya fase normal baru di Kota Medan. Akhyar yang didampingi Kepala BPBD Kota Medan Arjuna Sembiring, Plt Kadis Pendidikan Kota Medan Muslim Harahap dan Camat Medan Tembung Barli Mulia Nasution disambut Rektor UMA Prof Dr Dadan Ramdan MEng MSc didampingi para Wakil Rektor UMA dan beserta jajaran.
Dikatakan Akhyar, untuk memasuki dan mempersiapkan diri menuju fase normal baru, masyarakat Kota Medan harus berdamai dan hidup berdampingan dengan Virus Corona. Untuk itu, siap tidak siap masyarakat perlu menyiapkan diri menjalani sejumlah panduan dan protokol ketika beraktivitas. Panduan atau protokol kesehatan ini akan menjadi kebiasaan-kebiasaan baru yang akan dijalani setiap harinya untuk mencegah penularan dan penyebaran virus corona, namun tetap bisa produktif.
"Kita harus segera memulai kembali aktivitas di segala bidang dengan penyesuaian dan protokol baru untuk menekan risiko penularan dan penyebaran virus corona. Protokol yang ditetapkan ini menerapkan sejumlah kebiasaan-kebiasaan baru dan penyesuaian. Inilah yang disebut sebagai kenormalan baru," kata Akhyar.
Selanjutnya Akhyar menjelaskan tentang kondisi terkini Kota Medan di tengah pamdemi Covid-19, terjadinya peningkatan eksponensial pada bulan Juni secara signifikan. Hingga Selasa (16/6), warga positif Covid-19 ada sebanyak 643 orang berdasarkan data yang diperoleh dari Tim Gugus Tugas Percapatan Penanganan Covid-19 di Kota Medan.
"Selain terjadi peningkatan eksponensial, Kota Medan juga mengalami pergeseran episentrum yang pada awal kemunculan Virus Corona di Kota Medan, dengan kecamatan yang memiliki kasus tertinggi sebelumnya berada di Kecamatan Medan Tuntungan dan Kecamatan Medan Sunggal namun saat ini kasus tertinggi berada di Kecamatan Medan Area, Medan Selayang dan Medan Denai,” jelas Akhyar.
Maka dari itu, tambah Akhyar, kedatanganya ke universitas yang ada untuk meminta masukan ke kampus-kampus untuk meminta masukan dan saran dimana kampus memiliki pakar-pakar yang handal. "Kedatangan kami ingin memintas masukan dan saran dari pakar-pakar yang ada di universitas sehingga Pemko Medan dapat melakukan tindakan yang tepat dalam menghadapi pandemi Covid-19," ungkap Akhyar.
Sementara itu, Rektor UMA Prof Dr Dadan Ramdan MEng MSc mengatakan bahwa pihak kampus akan membuka peluang untuk meningkatkan peran mahasiswa yang akan melakukan praktik kerja lapangan (PKL) untuk membantu orang tua dalam mengajarkan anaknya dirumah. "Kami akan membantu Pemko Medan secara sosial untuk sosialisai protokol kesehatan ke seluruh universitas yang ada di Kota Medan dan juga akan menurunkan mahasiswa-mahasiswa untuk membantu orang tua dalam memberikan pendidikan kepada anak-anaknya," jelas Dadan.