Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Medan Ir H Akhyar Nasution MSi melakukan rapid test secara drive thru yang diselenggarakan Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara (RS USU) di pelataran Parkir Timur RS USU Jalan Dr Mansyur Medan, Selasa (9/6) pagi. Rapid Test ini terselenggara karena banyaknya sumbangan dari donatur yang mengalir kepada RS USU yang bertujuan untuk membantu masyarakat melakukan screening diri sejak dini.
Pada kesempatan tersebut, Akhyar mengucapkan terima kasih sekaligus mengapresiasi atas pelaksanaan rapid test massal gratis kepada masyarakat. "Saya mengucapkan terima kasih kepada RS USU dan para donatur yang telah menyumbangkan alat rapid test ini. Kegiatan ini menjadi salah satu screening diri bagi masyarakat untuk mengetahui apakah dirinya terindikasi Corona virus atau tidak. Dengan mengetahui sejak awal tentunya kita dapat melakukan penanganan secara mandiri terlebih dahulu jika tidak terjadi gejala yang serius," kata Akhyar didampingi Camat Medan Baru IC Simbolon dan Kabag Humas Setda Kota Medan Arrahmaan Pane.
Akhyar juga mengatakan, Pemko Medan juga sedang melakukan rapid test kepada jajarannya terutama Aparatur Pemerintahan pada garis terdepan camat, lurah, puskesmas, dan kepala lingkungan. "Rapid test kepada jajaran lini terdepan Pemko Medan ini diharapkan dapat lebih memberikan kepercayaan diri kepada mereka sebagai aparatur tentang kesehatannya sehingga mampu melayani masyarakat. Jika ada positif pada rapid test tentu dapat langsung mengambil langkah isolasi mandiri atau jika terdapat gejala yang meresahkan dapat langsung medapat perawatan yang lebih intensif," ungkap Akhyar.
Setelah selesai melakukan rapid test selektif bagi aparatur pemerintah, tambah Akhyar, selanjutnya akan dilakukan rapid test kepada masyarakat. "Kita (Pemko Medan) akan segera melakukan rapid test kepada masyarakat Kota Medan. Sebanyak mungkin akan Pemko Medan usahakan untuk melakukan rapid test kepada seluruh masyarakat. Hal ini dilakukan sebagai screening massal untuk mendeteksi antibodi yang terbentuk jika pernah terpapar virus Corona. Dengan begitu kita nanti akan mampu memetakan lebih cepat dan mengambil tindakan," papar Akhyar.
Akhyar juga mengatakan, nantinya, rapid test akan diutamakan pada kecamatan yang tingkat penularannya tinggi. "Sudah terjadi pergerseran penularan di Kota Medan, sekarang penularan tertinggi itu ada di Kecamatan Medan Area, kemudian Medan Denai. Disini potensi eksponensialnya besar sekali karena memang kehidupan masyarakat disana rumahnya padat, kehidupannya ramai jadi kami akan fokus kepada kecamatan-kecamatan yang menjadi pusat penularan yang tinggi di Kota Medan," jelas Akhyar.
Terkait penerapan new normal di Kota Medan, Akhyar mengatakan sampai saat ini Pemko Medan belum menetapkan Kota Medan masuk ke era new normal, Akhyar mengungkapkan pihaknya masih mempersiapkan infrastruktur-infrastruktur menuju kesana. "Untuk saat ini Kota Medan belum memasuki era new normal seperti beberapa kota lainnya di Sumut dan Indonesia. Itulah kita berharap dengan membangun sebuah kultur baru, sebuah budaya baru semua masyarakat siapapun dia ayo kita semuanya berpartisipasi bergotong royong bersama membangun sebuah kultur baru sehingga kita bisa menuju keadaan new normal tersebut ," harap Akhyar.
Lebih lanjut Akhyar menjelaskan mengenai kultur baru tersebut, Akhyar mengaku telah berdiskusi dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk terlibat mengedukasi masyarakat guna membangun kultur baru tersebut. "Pertama ikuti protokol kesehatan, menggunakan masker. Jadi masker ini merupakan sebuah budaya baru bukan aksesoris, masih banyak masyarakat mengganggap masker ini merupakan aksesoris padahal ini adalah budaya baru kita. Lalu menjaga jarak, hindari kerumunan, rajin-rajin cuci tangan pakai sabun. Itu aja sebenarnya tidak berat kalau kita mau melaksanakannya tapi banyak hal yang belum kita patuhi," ucap Akhyar.
Pada kesempatan tersebut, Akhyar mengucapkan terima kasih sekaligus mengapresiasi atas pelaksanaan rapid test massal gratis kepada masyarakat. "Saya mengucapkan terima kasih kepada RS USU dan para donatur yang telah menyumbangkan alat rapid test ini. Kegiatan ini menjadi salah satu screening diri bagi masyarakat untuk mengetahui apakah dirinya terindikasi Corona virus atau tidak. Dengan mengetahui sejak awal tentunya kita dapat melakukan penanganan secara mandiri terlebih dahulu jika tidak terjadi gejala yang serius," kata Akhyar didampingi Camat Medan Baru IC Simbolon dan Kabag Humas Setda Kota Medan Arrahmaan Pane.
Akhyar juga mengatakan, Pemko Medan juga sedang melakukan rapid test kepada jajarannya terutama Aparatur Pemerintahan pada garis terdepan camat, lurah, puskesmas, dan kepala lingkungan. "Rapid test kepada jajaran lini terdepan Pemko Medan ini diharapkan dapat lebih memberikan kepercayaan diri kepada mereka sebagai aparatur tentang kesehatannya sehingga mampu melayani masyarakat. Jika ada positif pada rapid test tentu dapat langsung mengambil langkah isolasi mandiri atau jika terdapat gejala yang meresahkan dapat langsung medapat perawatan yang lebih intensif," ungkap Akhyar.
Setelah selesai melakukan rapid test selektif bagi aparatur pemerintah, tambah Akhyar, selanjutnya akan dilakukan rapid test kepada masyarakat. "Kita (Pemko Medan) akan segera melakukan rapid test kepada masyarakat Kota Medan. Sebanyak mungkin akan Pemko Medan usahakan untuk melakukan rapid test kepada seluruh masyarakat. Hal ini dilakukan sebagai screening massal untuk mendeteksi antibodi yang terbentuk jika pernah terpapar virus Corona. Dengan begitu kita nanti akan mampu memetakan lebih cepat dan mengambil tindakan," papar Akhyar.
Akhyar juga mengatakan, nantinya, rapid test akan diutamakan pada kecamatan yang tingkat penularannya tinggi. "Sudah terjadi pergerseran penularan di Kota Medan, sekarang penularan tertinggi itu ada di Kecamatan Medan Area, kemudian Medan Denai. Disini potensi eksponensialnya besar sekali karena memang kehidupan masyarakat disana rumahnya padat, kehidupannya ramai jadi kami akan fokus kepada kecamatan-kecamatan yang menjadi pusat penularan yang tinggi di Kota Medan," jelas Akhyar.
Terkait penerapan new normal di Kota Medan, Akhyar mengatakan sampai saat ini Pemko Medan belum menetapkan Kota Medan masuk ke era new normal, Akhyar mengungkapkan pihaknya masih mempersiapkan infrastruktur-infrastruktur menuju kesana. "Untuk saat ini Kota Medan belum memasuki era new normal seperti beberapa kota lainnya di Sumut dan Indonesia. Itulah kita berharap dengan membangun sebuah kultur baru, sebuah budaya baru semua masyarakat siapapun dia ayo kita semuanya berpartisipasi bergotong royong bersama membangun sebuah kultur baru sehingga kita bisa menuju keadaan new normal tersebut ," harap Akhyar.
Lebih lanjut Akhyar menjelaskan mengenai kultur baru tersebut, Akhyar mengaku telah berdiskusi dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk terlibat mengedukasi masyarakat guna membangun kultur baru tersebut. "Pertama ikuti protokol kesehatan, menggunakan masker. Jadi masker ini merupakan sebuah budaya baru bukan aksesoris, masih banyak masyarakat mengganggap masker ini merupakan aksesoris padahal ini adalah budaya baru kita. Lalu menjaga jarak, hindari kerumunan, rajin-rajin cuci tangan pakai sabun. Itu aja sebenarnya tidak berat kalau kita mau melaksanakannya tapi banyak hal yang belum kita patuhi," ucap Akhyar.