Pelaksanaan Tugas (Plt) Wali Kota Medan Ir H Akhyar Nasution MSi ajak masyarakat untuk membangun kultur dan kebiasaan baru menjelang era new normal. Kultur yang dibangun disini tambah Akhyar, yakni membiasakan hidup berdampingan dengan pandemi Covid-19. Selain itu, harus juga dipersiapkan regulasi serta membangun infrastruktur kesehatan yang mumpuni dalam rangka menanggulangi Covid-19 sampai pandemi ini berakhir.
"Pemko Medan sendiri telah melakukan tindakan untuk menghentikan penyebaran Virus Corona mulai dari infrastruktur yakni seluruh rumah sakit yang ada di Kota Medan siap menangani pasien Covid-19 dan ruang isolasi juga telah disiapkan. Penegakan disiplin juga telah dilakukan dengan melakukan razia menggunakan masker, hanya saja masyarakatnya yang terkadang menganggap sepele Virus Corona ini sehingga masih tidak mau mengindahkan peraturan yang ada untuk menghentikan penyebaran Virus Corona," ungkap Akhyar saat menjadi narasumber Talkshow dengan tema "Medan Menuju New Normal" di Radio Lite FM 92.8 FM, yang berada di Jalan Sei Batang Serangan, Sabtu (6/6) pagi.
Kemudian Akhyar menjelaskan bahwa Pemko Medan dalam upaya mendukung pelaksanaan new normal juga tengah mempersiapkan kelengkapan tentang pelayanan publik yang low risk (beresiko rendah), middle risk (beresiko menengah) hingga high risk (beresiko tinggi). Lalu mempersiapkan serta menganalisis tentang kesiapan pelaksanaan pendidikan kepada para peserta didik. Selain itu untuk dibidang perekonomian kita sudah mengajak pengusaha dan pelaku usaha untuk mentaati protokoler kesehatan.
“Sebagai langkah awal menuju new normal, Akhyar menerangkan, Pemko Medan akan merevisi Perwal No.11/2020 tentang Karantina Kesehatan Dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19 meski dilihat pasal per-pasal sinkron dengan new normal yang akan dijalani. Artinya revisi ini akan merujuk Keputusan Menteri Kesehatan (Menkes) serta petunjuk dari Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri), sehingga Perwal No.11/2020 akan sejalan pelaksanaan new normal. Seperti halnya yang belum didapatkan formulasinya yakni di bidang Pendidikan. Artinya belum bisa putuskan kapan anak sekolah akan mulai masuk sekolah kembali. Kita masih mengkaji dan menganalisis sesuai dengan kondisi menuju new normal,” jelas Akhyar.
Lebih jelas lagi, Akhyar menerangkan, lebih penting dari itu semua adalah masyarakat mampu membangun kultur yang sesuai dengan Protokol Kesehatan selama menjalani kehidupan ditengah pandemi ini. "Protokol kesehatan ini sebenarnya sederhana saja, kita hanya perlu menggunakan masker dimana pun berada terutama saat berada diluar rumah, jaga jarak antara satu sama lain atau lebih baik hindari kerumunan serta mencuci tangan menggunakan sabum dan air atau hand sanitizer. Terkadang ada juga masyarakat yang menggunakan masker tetapi pada saat berbicara diturunkan maskernya, ini yang salah. Ketika berbicaralah potensi penularan melalui air ludah itu keluar, kalau tidak mau pakai masker lebih bak diam saja," kata Akhyar.
Akhyar juga memaparkan dampak yang terjadi saat masyarakat tidak move on membiasakan hidup berdampingan dengan pandemi dengan menerapkan protokol kesehatan yang benar. "Beberapa hari ini terjadi peningkatan jumlah positif Corona yang signifikan, karena minimnya kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan. Sebagian ada yang sadar untuk mengikuti protokol kesehatan dan sebagian lagi belum menganggap hal ini penting. Inilah tantangan yang sedang kita hadapi," kata Akhyar.
Di akhir acara, Akhyar tidak bosan-bosannya mengingatkan agar seluruh masyarakat selalu menggunakan masker. Sesungguhnya masker bukanlah aksesoris saja tetapi sudah menjadi kebutuhan yang paling utama di masa pandemi Covid-19 saat ini. Jangan sampai ketika kita atau orang lain tidak menggunakan masker dapat memaparkan kepada orang lain dan terpapar dari orang lain. "Siapapun masyarakat Kota Medan harus wajib gunakan masker.
"Pemko Medan sendiri telah melakukan tindakan untuk menghentikan penyebaran Virus Corona mulai dari infrastruktur yakni seluruh rumah sakit yang ada di Kota Medan siap menangani pasien Covid-19 dan ruang isolasi juga telah disiapkan. Penegakan disiplin juga telah dilakukan dengan melakukan razia menggunakan masker, hanya saja masyarakatnya yang terkadang menganggap sepele Virus Corona ini sehingga masih tidak mau mengindahkan peraturan yang ada untuk menghentikan penyebaran Virus Corona," ungkap Akhyar saat menjadi narasumber Talkshow dengan tema "Medan Menuju New Normal" di Radio Lite FM 92.8 FM, yang berada di Jalan Sei Batang Serangan, Sabtu (6/6) pagi.
Kemudian Akhyar menjelaskan bahwa Pemko Medan dalam upaya mendukung pelaksanaan new normal juga tengah mempersiapkan kelengkapan tentang pelayanan publik yang low risk (beresiko rendah), middle risk (beresiko menengah) hingga high risk (beresiko tinggi). Lalu mempersiapkan serta menganalisis tentang kesiapan pelaksanaan pendidikan kepada para peserta didik. Selain itu untuk dibidang perekonomian kita sudah mengajak pengusaha dan pelaku usaha untuk mentaati protokoler kesehatan.
“Sebagai langkah awal menuju new normal, Akhyar menerangkan, Pemko Medan akan merevisi Perwal No.11/2020 tentang Karantina Kesehatan Dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19 meski dilihat pasal per-pasal sinkron dengan new normal yang akan dijalani. Artinya revisi ini akan merujuk Keputusan Menteri Kesehatan (Menkes) serta petunjuk dari Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri), sehingga Perwal No.11/2020 akan sejalan pelaksanaan new normal. Seperti halnya yang belum didapatkan formulasinya yakni di bidang Pendidikan. Artinya belum bisa putuskan kapan anak sekolah akan mulai masuk sekolah kembali. Kita masih mengkaji dan menganalisis sesuai dengan kondisi menuju new normal,” jelas Akhyar.
Lebih jelas lagi, Akhyar menerangkan, lebih penting dari itu semua adalah masyarakat mampu membangun kultur yang sesuai dengan Protokol Kesehatan selama menjalani kehidupan ditengah pandemi ini. "Protokol kesehatan ini sebenarnya sederhana saja, kita hanya perlu menggunakan masker dimana pun berada terutama saat berada diluar rumah, jaga jarak antara satu sama lain atau lebih baik hindari kerumunan serta mencuci tangan menggunakan sabum dan air atau hand sanitizer. Terkadang ada juga masyarakat yang menggunakan masker tetapi pada saat berbicara diturunkan maskernya, ini yang salah. Ketika berbicaralah potensi penularan melalui air ludah itu keluar, kalau tidak mau pakai masker lebih bak diam saja," kata Akhyar.
Akhyar juga memaparkan dampak yang terjadi saat masyarakat tidak move on membiasakan hidup berdampingan dengan pandemi dengan menerapkan protokol kesehatan yang benar. "Beberapa hari ini terjadi peningkatan jumlah positif Corona yang signifikan, karena minimnya kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan. Sebagian ada yang sadar untuk mengikuti protokol kesehatan dan sebagian lagi belum menganggap hal ini penting. Inilah tantangan yang sedang kita hadapi," kata Akhyar.
Di akhir acara, Akhyar tidak bosan-bosannya mengingatkan agar seluruh masyarakat selalu menggunakan masker. Sesungguhnya masker bukanlah aksesoris saja tetapi sudah menjadi kebutuhan yang paling utama di masa pandemi Covid-19 saat ini. Jangan sampai ketika kita atau orang lain tidak menggunakan masker dapat memaparkan kepada orang lain dan terpapar dari orang lain. "Siapapun masyarakat Kota Medan harus wajib gunakan masker.