Pdt. Dr. Erastus Sabdono menggelar Truth Seminar dengan mengusung Tema Perceraian "Hakikat Perkawinan Menurut Alkitab" yang berlangsung di Tiara Convention Hall Jalan Cut Mutia Nomor.1 Medan, pada Selasa (18/2/2020), pukul 15.00 Wib sd pukul 20.00 Wib.
Pdt Dr. Erastus Sabdono kepada wartawan menjelaskan, seminar masalah Perceraian yang dilaksanakan saat ini, berangkat dari permintaan Gereja Suara Kebenaran Injil (GSKI) yakni permintaan Pak Alen khususnya dan juga sahabat saya Pak Yustan dan Pak Rudi, supaya saya memberikan Firman Tuhan khususnya mengenai perceraian, berhubung saat ini banyaknya rumah tangga yang rawan menghadapi perceraian sehingga kita mengusung tema ini didalam seminar, ungkapnya.
Pdt Dr. Erastus Sabdono menegaskan, didalam Alkitab mengatakan bagi umat Kristiani yang sudah berstatus suami istri tidak boleh bercerai begitu saja. Masalah perceraian tidak diperbolehkan dijawab secara diontologis ataupun secara hukum hitam putih.
"Seperti halnya menurut orang Yahudi, perceraian dapat dilakukan dengan melihat konteks dan latar belakang masalah, dalam hal ini melihat kasusnya secara lengkap dan utuh. Namun hal tersebut juga tidak boleh dilakukan umat Kristiani", papar Pdt Dr. Erastus Sabdono.
Pdt Dr. Erastus Sabdono mengingatkan, mahligai rumah tangga adalah jembatan menuju surga, jadi dalam hal ini kita harus bisa menjaga keutuhan berumah tangga dan menyerahkan kehidupan rumah tangga kita kepada Tuhan.
"Satu hal yang perlu diketahui, ketika rumah tangga hancur akan berdampak pada kehancuran anak.
Karena secara nyata kita lihat saat ini, ketika status suami istri berpisah, maka status anak tidak bisa lagi dekat dengan kedua orang tuanya, oleh sebab itu tidak menutup kemungkinan membuat anak tersebut patah hati, hingga berdampak pada kehancuran", terang Pdt Dr. Erastus Sabdono.
Terkait hal tersebut Pdt Dr. Erastus Sabdono meminta kepada keluarga per keluarga agar tetap menjaga keutuhan pernikahan, dan tetap menyerahkan kehidupan rumah tangganya kepada Tuhan.
"Kita tidak ada apa-apanya. Kehidupan yang kita jalani sehari-hari adalah kehendak Tuhan, jadi mulai saat ini serahkan rumah tanggamu ketangan Tuhan, dan tetap dekatkan diri kepada Tuhan, niscaya rumah tangga kita akan tetap utuh dan langgeng, hingga akhirnya biarlah kematian yang memisahkan kita", tandas Pdt Dr. Erastus Sabdono.(irwansyah)
Pdt Dr. Erastus Sabdono kepada wartawan menjelaskan, seminar masalah Perceraian yang dilaksanakan saat ini, berangkat dari permintaan Gereja Suara Kebenaran Injil (GSKI) yakni permintaan Pak Alen khususnya dan juga sahabat saya Pak Yustan dan Pak Rudi, supaya saya memberikan Firman Tuhan khususnya mengenai perceraian, berhubung saat ini banyaknya rumah tangga yang rawan menghadapi perceraian sehingga kita mengusung tema ini didalam seminar, ungkapnya.
Pdt Dr. Erastus Sabdono menegaskan, didalam Alkitab mengatakan bagi umat Kristiani yang sudah berstatus suami istri tidak boleh bercerai begitu saja. Masalah perceraian tidak diperbolehkan dijawab secara diontologis ataupun secara hukum hitam putih.
"Seperti halnya menurut orang Yahudi, perceraian dapat dilakukan dengan melihat konteks dan latar belakang masalah, dalam hal ini melihat kasusnya secara lengkap dan utuh. Namun hal tersebut juga tidak boleh dilakukan umat Kristiani", papar Pdt Dr. Erastus Sabdono.
Pdt Dr. Erastus Sabdono mengingatkan, mahligai rumah tangga adalah jembatan menuju surga, jadi dalam hal ini kita harus bisa menjaga keutuhan berumah tangga dan menyerahkan kehidupan rumah tangga kita kepada Tuhan.
"Satu hal yang perlu diketahui, ketika rumah tangga hancur akan berdampak pada kehancuran anak.
Karena secara nyata kita lihat saat ini, ketika status suami istri berpisah, maka status anak tidak bisa lagi dekat dengan kedua orang tuanya, oleh sebab itu tidak menutup kemungkinan membuat anak tersebut patah hati, hingga berdampak pada kehancuran", terang Pdt Dr. Erastus Sabdono.
Terkait hal tersebut Pdt Dr. Erastus Sabdono meminta kepada keluarga per keluarga agar tetap menjaga keutuhan pernikahan, dan tetap menyerahkan kehidupan rumah tangganya kepada Tuhan.
"Kita tidak ada apa-apanya. Kehidupan yang kita jalani sehari-hari adalah kehendak Tuhan, jadi mulai saat ini serahkan rumah tanggamu ketangan Tuhan, dan tetap dekatkan diri kepada Tuhan, niscaya rumah tangga kita akan tetap utuh dan langgeng, hingga akhirnya biarlah kematian yang memisahkan kita", tandas Pdt Dr. Erastus Sabdono.(irwansyah)