Iklan

terkini

Polres Pelabuhan Belawan Bersama Muspika & TNI Gelar FGD

Selasa, 26 November 2019, November 26, 2019 WIB Last Updated 2020-02-02T13:54:40Z
Polres Pelabuhan Belawan Bersama Muspika Plus Gelar FGD

Pasca aksi bom bunuh diri yang terjadi di Maporesta Medan belakangan ini diyakini berawal dari pengajian faham radikalisme yang luput dari awasan jajaran Pemerintah setempat. Dimana kegiatan paham radikalisme itu berkembang tanpa hambatan. Sebagai upaya pencegahan, Polres Pelabuhan Belawan bersama Muspika Plus gelar Focus Group Discussion (FGD). Selasa (26/11).

      Kegiatan yang digagas Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Ikhwan, SH.MH itu berlangsung  di aula Wira Satya  Mapolres Pelabuhan Belawan. Peserta yang hadir 65 orang masing-masing perwakilan TNI, perwakilan Polri (Jajaran Polres Pelabuhan Belawan-red), perwakilan tokoh agama, perwakilan tokoh masyarakat,  dan Muspika di Wilayah Hukum Mapolres Pelabuhan Belawan.

      Hadir juga Kabag Ren Kompol ILham, Kapolsek Belawan Kompol Safaruddin Tama Siregar, Kapolsek Hamparan Perak AKP Azhar, Pomal Kapten Anton Sugiarto, PM Belawan Budianto, Perwakilan Koramil Belawan Serma L.Simatupang, Bea Cukai Tri Utomo dan Samino, Kasi Intel Imigrasi M.Rio, Ketua MUI Medan, perwakilan tiap Kelurahan se-Kecamatan Medan Belawan, Perwakilan se-Kecamatan Medan Deli, perwakilan se-Kecamatan Medan Marelan, perwakilan dari tiap Desa dan Kecamatan Hamparan Perak, Perwakilan tokoh pemuda nelayan, Kamtibmas Medan Labuhan, Perwakilan tokoh pemuda PAC MKGR Kecamatan Hamparan Perak, perwakilan PAC IPK Kecamatan Hamparan Perak.

      Camat Medan Belawan Ahmad, SP berharap agar paham radikalisme dan terorisme tidak ada lagi hususnya di wilayah kerjanya. "Adanya paham radikalisme dan terorisme adalah tanggung jawab semua elemen masyarakat, tokoh agama, pihak TNI dan Polri. Semua kita bertanggungjawab untuk menciptakan Kamtibmas di lingkungan masing-masing. Perlu aktifnya Babinkamtibmas, Toga, Tomas dan Babinsa menyampaikan atau membentuk Forum diskusi serta sosalisasi tentang Paham Radikallisme sehingga warga paham dan mengerti". Kata Camat Belawan.

      Sementara ketua Mui Medan Deli Ustadz Samsul Bahri mengatakan, Radikalisme merupakan suatu perbuatan yang bertentangan dengan Ideologi Pancasila dan UUD 1945. Sementara dari Kecamatan Hamparan Perak usulkan adanya dialog langsung kepada masyarakat dengan memberikan paham apa itu radikalisme dan terorisme.

     Selanjutnya perwakilan Muspika Medan Deli menyampaikan tentang Radikalisme disebabkan adanya panatik paham-paham yang berlebihan, sudah jauh dari Pancasila. Sementara Kasi Intel Imigrasi M.Rio, Pihak Imigrasi Kelas II TPI Belawan melakukan pendataan dan pengoprasional dengan sistem yang lengkap. Hal itu sebagai upaya pencegahan yang tidak diinginkan.

      Polisi Militer AL melalui Kapten Anton Sugiarto menanggapi tentang Radikalisme mengatakan, kita harus peduli dan dimulai dari diri sendiri serta keluarga baru di lingkungan, dan apabila mengetahui hal-hal yang membahayakan tersebut harus dilaporkan ke Bhabinkamtibmas dan Babinsa. Kata Anton.

     Kepling perwakilan dari Medan Marelan menyampaikan, masyarakat masih banyak belum paham tentang agama. Sehingga dengan mudah mendapatkan doktrin dari guru pengajiannya yang menyesatkan masyarakat.

     Kapolsek Belawan Kompol Safaruddin Tama Siregar mengatakan, Bom bunuh diri adalah sesat dan mengharapkan agar tokoh agama, Muspika, untuk menyampaikan kepada masyarakat bahwa ajaran bunuh diri adalah sesat.
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Polres Pelabuhan Belawan Bersama Muspika & TNI Gelar FGD

Terkini

Topik Populer

Iklan