Walikota Medan, Dzulmi Eldin, mengungkapkan perekonomian di Indonesia, termasuk Kota Medan saat ini kurang membaik akibat kondisi politik yang terjadi. Faktor keamanan memegang faktor sangat penting sehingga para investor dapat merasa aman, tenang dan nyaman untuk berinvestasi.
Diungkapkan Walikota, kondisi ini diperburuk lagi dengan gampangnya menggunakan media sosial (medsos) untuk menebar berita hoax tanpa menyadari dampak negatif yang ditimbulkannya.
“Berita -berita hoax yang disampaikan itu cenderung menyampaikan informasi yang tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya. Hal inilah yang membuat para investor khawatir berinvestasi di Indonesia, termasuk Kota Medan,” kata Walikota ketika menghadiri IBC 19 TH Anniversary Gala Dinner di JW Marriot, baru-baru ini.
Kekhawatiran itu, ungkap Walikota, membuat para investor lebih memilih berinvestasi di sejumlah negara di ASEAN, salah satunya Vietnam sehingga kini banyak produk dari Vietnam yang beredar di pasaran. Oleh karenanya, Walikota, berharap agar seluruh pebisnis yang tergabung dalam IBC agar dapat membantu mengatasi masalah ini.
“Kita berharap agar seluruh anggota IBC yang tersebar di sejumlah negara dapat menyampaikan kondisi yang sebenarnya tentang Indonesia, termasuk Kota Medan. Dengan demikian para investor mau kembali berinvestasi,” harapnya.
Dihadapan Konsulat Jenderal (Konjen) Singapura untuk Medan Richard Grosse, Konsul Kehormatan Timor Leste Irawan, Ketua IBC Setyadi Ongkowidjaja, anggota Lions Club serta pebisnis yang tergabung dalam IBC, Walikota, selanjutnya mengatakan, selain itu salah satu cara untuk keluar masalah ekonomi itu yakni dengan memanfaatkan kemajuan ekonomi digital saat ini. Apalagi momentum Revolusi Industri 4.0 menjadikan proses digitalisasi, robotisasi, internet of things dan big data.
“Apabila kita mampu mengoptimalkan kemudahan yang ditawarkan Revolusi Industri 4.0, insya Allah ekonomi dan bisnis kita akan tumbuh subur dengan menjadikan industri kecil menengah (IKM) sebagai basis ekonomi yang akan menyelamatkan perekonomian di masa mendatang,” ungkapnya.
Walikota selanjutnya memprediksi, jumlah IKM nasional akan terus meningkat seiring pertumbuhan kelas menengah yang diperkirakan mencapai 70 persen dari total penduduk Indonesia tahun 2025 mendatang.
“IKM juga harus mampu memanfaatkan potensi dari bisnis berbasis platform digital. Apalagi transaksi saat ini lebih banyak melalui E-Commerce. Jangan sampai Industri 4.0 dikuasai asing sehingga mematikan usaha dalam negeri,” paparnya.
Semakin banyak masyarakat yang terlibat dalam kegiatan ekonomi dan bisnis, tegas Walikota, maka semakin cerahlah masa depan perekonomian di Indonesia, termasuk Kota Medan.”Jadi mari kita manfaatkan Revolusi Industri 4.0 dengan sebaik-baiknya guna memajukan perekonomisn,” ajaknya.
Sebelumnya Ketua IBC, Setyadi Ongko Widjaya, mengatakan banyak pencapaian yang telah diraih IBC selama kurun 19 tahun ini. Dikatakannya, berbagai program kerja sama telah dijalin IBC di wilayah Indonesia, terkhusus Kota Medan.
“IBC melihat banyak peluang bisnis yang bisa dikerjasamakan. Itu sebabnya IBC sudah banyak membawa investor ke Indonesia, termasuk Kota Medan guna menjalin kerjasama dengan pebisnis di Indonesia, termasuk Kota Medan,” papar Setyadi.
Kemudian, Setyadi, berharap IBC akan terus masuki seluruh wilayah hingga di 34 provinsi yang ada di Indonesia. Untuk Kota Medan, Setyadi mengatakan akan membawa pebisnis dari Singapura ke Kota Medan sehingga dapat melakukan pertemuan reguler sekaligus melaksanakan banyak kerjasama bisnis.
Acara IBC 19 TH Anniversary Gala Dinner berlangsung meriah dengan penuh keakraban. Selain makan malam bersama, acara juga dirangkaikan pemotongan nasi tumpeng dan kue ulang tahun yang dilakukan Wali Kota bersama Konjen Singapura, Konjen Kehormatan Timor Leste serta Ketua IBC.
Diungkapkan Walikota, kondisi ini diperburuk lagi dengan gampangnya menggunakan media sosial (medsos) untuk menebar berita hoax tanpa menyadari dampak negatif yang ditimbulkannya.
“Berita -berita hoax yang disampaikan itu cenderung menyampaikan informasi yang tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya. Hal inilah yang membuat para investor khawatir berinvestasi di Indonesia, termasuk Kota Medan,” kata Walikota ketika menghadiri IBC 19 TH Anniversary Gala Dinner di JW Marriot, baru-baru ini.
Kekhawatiran itu, ungkap Walikota, membuat para investor lebih memilih berinvestasi di sejumlah negara di ASEAN, salah satunya Vietnam sehingga kini banyak produk dari Vietnam yang beredar di pasaran. Oleh karenanya, Walikota, berharap agar seluruh pebisnis yang tergabung dalam IBC agar dapat membantu mengatasi masalah ini.
“Kita berharap agar seluruh anggota IBC yang tersebar di sejumlah negara dapat menyampaikan kondisi yang sebenarnya tentang Indonesia, termasuk Kota Medan. Dengan demikian para investor mau kembali berinvestasi,” harapnya.
Dihadapan Konsulat Jenderal (Konjen) Singapura untuk Medan Richard Grosse, Konsul Kehormatan Timor Leste Irawan, Ketua IBC Setyadi Ongkowidjaja, anggota Lions Club serta pebisnis yang tergabung dalam IBC, Walikota, selanjutnya mengatakan, selain itu salah satu cara untuk keluar masalah ekonomi itu yakni dengan memanfaatkan kemajuan ekonomi digital saat ini. Apalagi momentum Revolusi Industri 4.0 menjadikan proses digitalisasi, robotisasi, internet of things dan big data.
“Apabila kita mampu mengoptimalkan kemudahan yang ditawarkan Revolusi Industri 4.0, insya Allah ekonomi dan bisnis kita akan tumbuh subur dengan menjadikan industri kecil menengah (IKM) sebagai basis ekonomi yang akan menyelamatkan perekonomian di masa mendatang,” ungkapnya.
Walikota selanjutnya memprediksi, jumlah IKM nasional akan terus meningkat seiring pertumbuhan kelas menengah yang diperkirakan mencapai 70 persen dari total penduduk Indonesia tahun 2025 mendatang.
“IKM juga harus mampu memanfaatkan potensi dari bisnis berbasis platform digital. Apalagi transaksi saat ini lebih banyak melalui E-Commerce. Jangan sampai Industri 4.0 dikuasai asing sehingga mematikan usaha dalam negeri,” paparnya.
Semakin banyak masyarakat yang terlibat dalam kegiatan ekonomi dan bisnis, tegas Walikota, maka semakin cerahlah masa depan perekonomian di Indonesia, termasuk Kota Medan.”Jadi mari kita manfaatkan Revolusi Industri 4.0 dengan sebaik-baiknya guna memajukan perekonomisn,” ajaknya.
Sebelumnya Ketua IBC, Setyadi Ongko Widjaya, mengatakan banyak pencapaian yang telah diraih IBC selama kurun 19 tahun ini. Dikatakannya, berbagai program kerja sama telah dijalin IBC di wilayah Indonesia, terkhusus Kota Medan.
“IBC melihat banyak peluang bisnis yang bisa dikerjasamakan. Itu sebabnya IBC sudah banyak membawa investor ke Indonesia, termasuk Kota Medan guna menjalin kerjasama dengan pebisnis di Indonesia, termasuk Kota Medan,” papar Setyadi.
Kemudian, Setyadi, berharap IBC akan terus masuki seluruh wilayah hingga di 34 provinsi yang ada di Indonesia. Untuk Kota Medan, Setyadi mengatakan akan membawa pebisnis dari Singapura ke Kota Medan sehingga dapat melakukan pertemuan reguler sekaligus melaksanakan banyak kerjasama bisnis.
Acara IBC 19 TH Anniversary Gala Dinner berlangsung meriah dengan penuh keakraban. Selain makan malam bersama, acara juga dirangkaikan pemotongan nasi tumpeng dan kue ulang tahun yang dilakukan Wali Kota bersama Konjen Singapura, Konjen Kehormatan Timor Leste serta Ketua IBC.