Ketua sementara DPRD Kota Medan, Hasyim, mendorong Pemko Medan mewujudkan pengembangan transportasi massal di Kota Medan.
“Angkutan massal ini salah satu upaya meminimalisir kemacetan lalu lintas. Hal ini harus diantisipasi sejak dini. Kita berharap rencana itu segera terwujud,” kata Hasyim dalam diskusi kecil bersama wartawan di DPRD Kota Medan, Rabu (9/10/2019).
Tingginya pertumbuhan volume kendaraan di Medan, kata Hasyim, tentunya mengakibatkan kemacetan lalu lintas. Sementara untuk pelebaran jalan tidak memungkinkan lagi dilakukan. “Makanya, perlu ada solusi meminimalisir terjadinya kemacetan itu,” katanya.
Hasyim mengaku, sangat mengapresiasi Kementrian Perhubungan RI melalui Dirjen Perhubungan Darat yang berkenan membantu pengembangan transportasi massal di Medan. “Bantuan pemerintah pusat ini harus direspon positif oleh semua kalangan. Patut kita hargai dan jangan disia-siakan,” sebut Hasyim.
Karenanya, Hasyim, mendorong Pemko Medan agar terus menindaklanjutinya. “Pemko Medan harus jemput bola. Jangan menunggu tetapi dilakukan koordinasi yang baik,” kata Hasyim menyarankan.
Menurut Hasyim, melalui koordinasi yang baik, Pemko Medan akan lebih paham apa yang akan dilakukan, seperti mempersiapkan lebih awal sarana dan prasarana pendukungnya.
Sebagaimana diketahui, Pemko Medan pada tahun 2020 akan melakukan pengembangan transportasi massal berbasis jalan dengan skema pembelian layanan (Buy The Service).
Adapun sistem angkutan massal berbasis skema pembelian layanan (Buy The Service/BTS) yakni perusahaan angkutan disubsidi oleh Dirjen Perhubungan ke beberapa operator konsorsium. Nantinya, seluruh pengusaha angkutan di kota Medan akan dilibatkan yang dikordinir pihak Organisasi Angkutan Darat (Organda).
Sedangkan rencana pengembangan koridor angkutan perkotaan sistem BTS di kota Medan direncanakan 8 titik. Koridor tersebut yakni koridor Terminal Pinang Baris – Lapangan Merdeka, Terminal Amplas – Lapangan Merdeka, Belawan – Lapangan Merdeka, Terminal Pinang Baris – Terminal Amplas, Terminal Pinang Baris – Sp Aksara/Jl Letda Sujono, Medan Tuntungan – Lapangan Merdeka, Tembung -Lapangan Merdeka dan koridor Deli Tua – Lapangan Merdeka.
“Angkutan massal ini salah satu upaya meminimalisir kemacetan lalu lintas. Hal ini harus diantisipasi sejak dini. Kita berharap rencana itu segera terwujud,” kata Hasyim dalam diskusi kecil bersama wartawan di DPRD Kota Medan, Rabu (9/10/2019).
Tingginya pertumbuhan volume kendaraan di Medan, kata Hasyim, tentunya mengakibatkan kemacetan lalu lintas. Sementara untuk pelebaran jalan tidak memungkinkan lagi dilakukan. “Makanya, perlu ada solusi meminimalisir terjadinya kemacetan itu,” katanya.
Hasyim mengaku, sangat mengapresiasi Kementrian Perhubungan RI melalui Dirjen Perhubungan Darat yang berkenan membantu pengembangan transportasi massal di Medan. “Bantuan pemerintah pusat ini harus direspon positif oleh semua kalangan. Patut kita hargai dan jangan disia-siakan,” sebut Hasyim.
Karenanya, Hasyim, mendorong Pemko Medan agar terus menindaklanjutinya. “Pemko Medan harus jemput bola. Jangan menunggu tetapi dilakukan koordinasi yang baik,” kata Hasyim menyarankan.
Menurut Hasyim, melalui koordinasi yang baik, Pemko Medan akan lebih paham apa yang akan dilakukan, seperti mempersiapkan lebih awal sarana dan prasarana pendukungnya.
Sebagaimana diketahui, Pemko Medan pada tahun 2020 akan melakukan pengembangan transportasi massal berbasis jalan dengan skema pembelian layanan (Buy The Service).
Adapun sistem angkutan massal berbasis skema pembelian layanan (Buy The Service/BTS) yakni perusahaan angkutan disubsidi oleh Dirjen Perhubungan ke beberapa operator konsorsium. Nantinya, seluruh pengusaha angkutan di kota Medan akan dilibatkan yang dikordinir pihak Organisasi Angkutan Darat (Organda).
Sedangkan rencana pengembangan koridor angkutan perkotaan sistem BTS di kota Medan direncanakan 8 titik. Koridor tersebut yakni koridor Terminal Pinang Baris – Lapangan Merdeka, Terminal Amplas – Lapangan Merdeka, Belawan – Lapangan Merdeka, Terminal Pinang Baris – Terminal Amplas, Terminal Pinang Baris – Sp Aksara/Jl Letda Sujono, Medan Tuntungan – Lapangan Merdeka, Tembung -Lapangan Merdeka dan koridor Deli Tua – Lapangan Merdeka.