Anggota DPRD Kota Medan, Paulus Sinulingga, mengaku kesal mendengarkan pidato Walikota Medan pada sidang paripurna istimewa Hari Jadi Kota Medan ke-429, Jumat (28/6/2019) kemarin. Sebab, dalam pidato tersebut, Walikota Medan tidak menyinggung nama, Guru Patimpus Pelawi.
“Sosok Guru Patimpus itu merupakan pendiri dan perintis Kota Medan pada masa silam. Wajar saja jika nama Guru Patimpus ikut dikenang. Ini disinggung saja tidak ada,” kesal Paulus Sinulingga kepada wartawan di Medan, Senin (1/7/2019) menyikapi pidato Walikota Medan tersebut.
Nama Guru Patimpus, kata Paulus, harus tetap dipopulerkan sebagai pahlawan Kota Medan. “Pemko Medan diingatkan agar tetap mensosialisasi nama Guru Patimpus untuk dikenang seluruh warga Medan atas jasa-jasanya, sehingga Guru Patimpus tidak terkikis hilang ditelan zaman dan terlupakan,” saran anggota Komisi II ini.
Diketahu Guru Patimpus Sembiring Pelawi merupakan Kota Medan. Guru Patimpus lahir di Aji Jahe pada abad ke-16 dan awal abad ke-17 yang berasal berasal dari dataran tinggi Kabupaten Karo.
Sebelum Guru Patimpus Sembiring Pelawi memeluk Agama Islam, dia adalah seorang yang mempunyai kepercayaan Pemena. Guru Patimpus Sembiring Pelawi menikah dengan seorang putri Raja Pulo Brayan dan mempunyai dua anak laki-laki, masing-masing bernama Kolok dan Kecik.
“Sosok Guru Patimpus itu merupakan pendiri dan perintis Kota Medan pada masa silam. Wajar saja jika nama Guru Patimpus ikut dikenang. Ini disinggung saja tidak ada,” kesal Paulus Sinulingga kepada wartawan di Medan, Senin (1/7/2019) menyikapi pidato Walikota Medan tersebut.
Nama Guru Patimpus, kata Paulus, harus tetap dipopulerkan sebagai pahlawan Kota Medan. “Pemko Medan diingatkan agar tetap mensosialisasi nama Guru Patimpus untuk dikenang seluruh warga Medan atas jasa-jasanya, sehingga Guru Patimpus tidak terkikis hilang ditelan zaman dan terlupakan,” saran anggota Komisi II ini.
Diketahu Guru Patimpus Sembiring Pelawi merupakan Kota Medan. Guru Patimpus lahir di Aji Jahe pada abad ke-16 dan awal abad ke-17 yang berasal berasal dari dataran tinggi Kabupaten Karo.
Sebelum Guru Patimpus Sembiring Pelawi memeluk Agama Islam, dia adalah seorang yang mempunyai kepercayaan Pemena. Guru Patimpus Sembiring Pelawi menikah dengan seorang putri Raja Pulo Brayan dan mempunyai dua anak laki-laki, masing-masing bernama Kolok dan Kecik.