Kehidupan Memprihatinkan,Seorang Kakek Disamperin Kapolres
Seorang Kakek di Kecamatan Medan Labuhan, Kelurahan Tangkahan Martubung, Belwan, Sumatera Utara hidup dalam kondisi yang memprihatinkan.
Kakek Sampah (77), hidup sebatang kara di rumah reyot miliknya yang hampir roboh.
Di usia senjanya, Kakek Sampah hidup dengan penuh keterbatasan dan jauh dari kata layak.
Ironisnya, selama puluhan tahun Kakek Sampah tak tersentuh bantuan, baik bantuan Rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) maupun bantuan lainnya dari pemerintah.
Dia pun tak bisa berbuat banyak, lantaran usianya yang tak lagi muda. Kakek Sampah hanya mengandalkan belas kasih dari tetangga dan kerabatnya untuk hidup sehari-hari.
Rumah milik pria tanpa anak ini berlantai tanah dengan dinding yang terbuat dai tepas atau anyaman bambu. Dinding bagian belakang yang mulai miring, terpaksa harus disangga denggn sebatang kayu. Kondisi atap yang bocor, semakin membuat rumah miliknya tidak nyaman saat hujan datang.
Kakek Sampah mengatakan, rumah yang berdiri 30 tahun lalu tersebut, hingga saat ini belum pernah diperbaiki. Ia juga mengaku belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah setempat.
“Dulu memang ada pamong desa yang nanya ukuran rumah. Habis itu ya enggak datang lagi, jadi cuma nanya-nanya saja,” jelasnya.
Dia berharap, pemerintah kabupaten maupun pemerintah kota bisa membantu untuk memperbaiki rumahnya.
“Jadi bisa nyaman saat tidur di malam hari, tanpa ada rasa takut kalau nanti rumahnya roboh,” harap Kakek Sampah.
Mendengar informasi dari masyarakat terkait kondisi memprihatinkan kehidupan seorang kakek di wilayahnya, Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Ikhwan Lubis dan jajarannya mendatangi rumah Kakek Sampah, Selasa (23/7/2019) pukul 10.00 WIB.
“Kami sudah mendatangi rumah Kakek Sampah dengan membawa bantuan sembako dan uang tunai guna meringankan kebutuhan kek sampah sehari-hari,” kata Ikhwan.
Rencananya, lanjut Ikhwan kedepannya akan kita berikan pekerjaan.
“Kebetulan di Mesjid Al Amim Mako Polres Pelabuhan Belawan memerlukan tenaga untuk membersihkan mesjid, nanti Kakek Sampah akan kita tempatkan disitu,” ungkapnya.
Kapolres juga meminta kepada wartawan yang tinggal dekat rumah Kakek Sampah untuk mengantar Kakek Sampah ke Mesjid Al amin setiap harinya.
Seorang Kakek di Kecamatan Medan Labuhan, Kelurahan Tangkahan Martubung, Belwan, Sumatera Utara hidup dalam kondisi yang memprihatinkan.
Kakek Sampah (77), hidup sebatang kara di rumah reyot miliknya yang hampir roboh.
Di usia senjanya, Kakek Sampah hidup dengan penuh keterbatasan dan jauh dari kata layak.
Ironisnya, selama puluhan tahun Kakek Sampah tak tersentuh bantuan, baik bantuan Rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) maupun bantuan lainnya dari pemerintah.
Dia pun tak bisa berbuat banyak, lantaran usianya yang tak lagi muda. Kakek Sampah hanya mengandalkan belas kasih dari tetangga dan kerabatnya untuk hidup sehari-hari.
Rumah milik pria tanpa anak ini berlantai tanah dengan dinding yang terbuat dai tepas atau anyaman bambu. Dinding bagian belakang yang mulai miring, terpaksa harus disangga denggn sebatang kayu. Kondisi atap yang bocor, semakin membuat rumah miliknya tidak nyaman saat hujan datang.
Kakek Sampah mengatakan, rumah yang berdiri 30 tahun lalu tersebut, hingga saat ini belum pernah diperbaiki. Ia juga mengaku belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah setempat.
“Dulu memang ada pamong desa yang nanya ukuran rumah. Habis itu ya enggak datang lagi, jadi cuma nanya-nanya saja,” jelasnya.
Dia berharap, pemerintah kabupaten maupun pemerintah kota bisa membantu untuk memperbaiki rumahnya.
“Jadi bisa nyaman saat tidur di malam hari, tanpa ada rasa takut kalau nanti rumahnya roboh,” harap Kakek Sampah.
Mendengar informasi dari masyarakat terkait kondisi memprihatinkan kehidupan seorang kakek di wilayahnya, Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Ikhwan Lubis dan jajarannya mendatangi rumah Kakek Sampah, Selasa (23/7/2019) pukul 10.00 WIB.
“Kami sudah mendatangi rumah Kakek Sampah dengan membawa bantuan sembako dan uang tunai guna meringankan kebutuhan kek sampah sehari-hari,” kata Ikhwan.
Rencananya, lanjut Ikhwan kedepannya akan kita berikan pekerjaan.
“Kebetulan di Mesjid Al Amim Mako Polres Pelabuhan Belawan memerlukan tenaga untuk membersihkan mesjid, nanti Kakek Sampah akan kita tempatkan disitu,” ungkapnya.
Kapolres juga meminta kepada wartawan yang tinggal dekat rumah Kakek Sampah untuk mengantar Kakek Sampah ke Mesjid Al amin setiap harinya.