Wanita yang menjabat Sekretaris Komisi C DPRD Medan ini, mengaku pihaknya juga sekarang tengah gencar-gencarnya meminta kepada aparat kepolisian agar menekan angka penggunaan dan peredaran narkoba di ibukota Provinsi Sumut ini.
Oleh karenanya, Duma Hutagalung meminta kepada polisi untuk mengungkap kasus tewasnya warga Tapsel (FAS) yang diduga over dosis (OD) akibat narkoba itu. Diperolehnya informasi dari beberapa sumber, FAS datang bersama 6 kawannya ke D’Blues dalam kondisi “tinggi” diduga akibat memakai narkoba.
Sesampainya di D’Blues Karaoke, FAS terjatuh diduga karena OD. Setelah itu, FAS dilarikan ke rumah sakit dan dinyatakan sudah tewas. “Makanya kita minta Polisi segera mengusut tuntas kasus yang sudah meresahkan ini,” ungkapnya, Sabtu (9/3).
Terkait rumor yang menyebutkan D’Blues Karaoke yang terletak di dalam Komplek Millenium itu milik keluarganya, Bendahara Fraksi Partai Gerindra ini langsung membantah dan menyebutkan, dirinya bersama suami dan keluarga tidak ada hubungan dengan D’Blues. “Mana mungkin kami mau memback-up bisnis yang melanggar hukum,” tegasnya.
Kalau benar ada peredaran narkoba di D’Blues Karaoke, silahkan saja polisi melakukan penyelidikan. “Tidak ada masalah dengan kita kok,” jelasnya seraya menambahkan dirinya mendukung pemberantasan narkoba khususnya di Kota Medan.
Pada berita sebelumnya, FAS tewas diduga OD akibat terlalu banyak mengonsumsi narkoba jenis ekstasi di D’Blues Karaoke, Kamis (7/3) dini hari. D’Blues Karaoke merupakan salah satu tempat hiburan malam yang diduga marak peredaran narkoba dan melanggar batas waktu operasional. Tak jarang, D’Blues Karaoke yang berada di Komplek Milenium Plaza itu beroperasi hingga 24 jam nonstop, sama halnya seperti Karaoke Grand D’Blues Komplek Megacom yang berada di seberang Komplek Milenium Plaza.
