Ketua Komisi C DPRD Medan Boydo HK Panjaitan SH menegaskan, pihaknya akan merekomendasikan Karaoke New D'Blues ditutup, jika terbukti memiliki kaitan dengan kasus tewasnya pengunjung di sana.
"Kita sudah serahkan ke kepolisian kasus ini. Karena ini kan kasus narkoba, ada yang tewas jadi ini wilayah kepolisian,"kata Boydo yang dihubungi media ini, Kamis (14/3/2019).
Dia mengaku, tak perlu ada rapat dengar pendapat (RDP) karena kasusnya sudah jelas ditangani oleh pihak kepolisian.
"Memang kami (Komisi C) belum memanggil manajemen New D'Blues, karena masalah ini sudah jelas ditangani oleh kepolisian. RDP itu kan jika ada keluhan masyarakat, jadi perlu ada klarifikasi. Tapi masalah ini berbeda, makanya tak di RDP kan, karena tak ada yang perlu diklarifikasi. Ini sudah di wilayah ranah hukum Jika nanti terbukti memang lokasi hiburan itu memiliki kaitan dan ada transaksi narkoba di sana, kita rekomendasikan agar segera ditutup,"tukasnya.
Menyoal adanya dugaan pelanggaran Karaoke New D'Blues melebihi jam tayang operasional, politisi PDI Perjuangan ini mengaku, pihaknya sudah berkordinasi dengan Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Medan.
"Kita sudah minta dispar agar memeriksa izin New D'Blues, dan menurut mereka tak ada yang menyalah. Tapi gitu pun, jika ada pengaduan masyarakat akan kami tindaklanjuti. Mungkin dalam minggu ini, kami akan sidak kesana,"ujar Boydo seraya menambahkan, selayaknya Karaoke New D'Blues yang berada di Komplek Milenium Plaza tidak beroperasi pasca peristiwa tewasnya seorang pengunjung di sana.
Sebelumnya diberitakan, beberapa waktu lalu, seorang pengunjung Karaoke New D'Blues tewas. Kematian pria berinisial FAS ini diduga karena over dosis mengonsumsi narkoba.
"Kita sudah serahkan ke kepolisian kasus ini. Karena ini kan kasus narkoba, ada yang tewas jadi ini wilayah kepolisian,"kata Boydo yang dihubungi media ini, Kamis (14/3/2019).
Dia mengaku, tak perlu ada rapat dengar pendapat (RDP) karena kasusnya sudah jelas ditangani oleh pihak kepolisian.
"Memang kami (Komisi C) belum memanggil manajemen New D'Blues, karena masalah ini sudah jelas ditangani oleh kepolisian. RDP itu kan jika ada keluhan masyarakat, jadi perlu ada klarifikasi. Tapi masalah ini berbeda, makanya tak di RDP kan, karena tak ada yang perlu diklarifikasi. Ini sudah di wilayah ranah hukum Jika nanti terbukti memang lokasi hiburan itu memiliki kaitan dan ada transaksi narkoba di sana, kita rekomendasikan agar segera ditutup,"tukasnya.
Menyoal adanya dugaan pelanggaran Karaoke New D'Blues melebihi jam tayang operasional, politisi PDI Perjuangan ini mengaku, pihaknya sudah berkordinasi dengan Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Medan.
"Kita sudah minta dispar agar memeriksa izin New D'Blues, dan menurut mereka tak ada yang menyalah. Tapi gitu pun, jika ada pengaduan masyarakat akan kami tindaklanjuti. Mungkin dalam minggu ini, kami akan sidak kesana,"ujar Boydo seraya menambahkan, selayaknya Karaoke New D'Blues yang berada di Komplek Milenium Plaza tidak beroperasi pasca peristiwa tewasnya seorang pengunjung di sana.
Sebelumnya diberitakan, beberapa waktu lalu, seorang pengunjung Karaoke New D'Blues tewas. Kematian pria berinisial FAS ini diduga karena over dosis mengonsumsi narkoba.