Di awal tahun 2019, Wali Kota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi MH mendapatkan kado manis dari Kementrian Agama (Kemenag) Republik Indonesia. Senin (7/1) malam, orang nomor satu di Pemko Medan itu menerima penghargaan membanggakan.Wali Kota dinilai sebagai salah satu tokoh di Sumatera Utara yang berperan besar dalam mewujudkan kerukunan umat beragama dan pembangunan keagamaan di Provinsi Sumatera Utara.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung Menteri Agama Republik Indonesia, Lukman Hakim Saifuddin di sela-sela acara Amal Bhakti ke-73 Kemenag RI di Gedung Medan International Convention Center (MICC), Jalan Gagak Hitam, Medan.
Selain Wali Kota, ada sejumlah kepala daerah, tokoh masyarakat serta tokoh agama yang juga mendapatkan penghargaan dari Menag, diantaranya Gubsu Edy Rahmayadi, Ketua MUI Sumut Abdullah Syah, Ketua FKUB Sumut Maratua Simanjuntak, Bupati Langkat Ngogesa Sitepu serta Tuan Guru Babussalam Syekh Haji Hasyim Al-Syarwani.
Selesai menerima penghargaan, Wali Kota menyampaikan ucapan terima kasihnya atas penghargaan yang diberikan Menag tersebut. Dikatakannya, penghargaan ini tentunya capaian yang sangat membanggakan bagi warga Kota Medan yang selama ini hidup dengan rukun, saling menghargai dan menghormati meski meski dengan latar belakang suku maupun agama yang berbeda-beda.
Di samping itu papar Wali Kota, Pemko Medan selama ini selalu mendukung penuh setiap kegiatan agama yang digelar. Kemudian senantiasa bersinergi dengan Forum Kerukunan Umat beragama (FKUB) Kota Medan melalui sejumlah kegiatan yang dilakukan sehingga kerukunan umat beragama yang selama ini sudah terjalin dengan baik semakin baik baik lagi.
“Dengan sinergitas yang kita bangun dengan FKUB dan dukungan yang dilakukan Pemko Medan terhadap setiap kegiatan keagamaan yang digelar, Alhamdulillah, kehidupan beragama di Kota Medan berjalan dengan sangat baik. Walaupun berbeda suku dan agama namun seluruh komponen masyarakat hidup berbaur menjadi satu kesatuan dengan rukun dan harmonis. Itu sebabnya Kota Medan sering menjadi barometer dan contoh kerukunan umat beragama di Indonesia,” kata Wali Kota.
Oleh karenanya Wali Kota pun sangat bersyukur dan berterimakasih degan kerukunan yang terjaga dengan baik. Sebab, seluruh komponen warga sangat menjunjung tinggi perbedaan yang ada dan selalu mengedepankan tolerasi dan saling menghormati. Karenanya, Wali Kota langsung mendedikasikan penghargaan yang baru diterimanya itu kepada seluruh warga Kota Medan.
“Terima kasih atas kerukunan yang terjalin dengan baik selama ini. Semoga dengan penghargaan yang baru diterima ini, seluruh masyarakat semakin rukun, harmonis dan hidup damai berdampingan. Mari kita bangun Kota Medan yang kita cintai ini dengan perbedaan sehingga menjadi lebih baik lagi ke depannya,” harapnya.
Sebelumnya Menag RI Lukman Hakim Saifuddin dalam sambutanya, sangat mengapresiasi atas diselenggarakanya Amal Bhakti ke-73 Kemenag RI. Dia berrsyukur karena Kemenag saat ini sudah memasuki 73 tahun. Selama perjalananya, Kemenag telah memproleh berbagai prestasi yang sangat membanggakan. Salah satunya meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dalam laporan penggunaan keuangan sejak tahun 2016.
"Tentunya ini merupakan prestasi yang membanggakan dan harus di syukuri, saya berharap tahun 2018, Kementerian Agama dapat kembali meraih WTP,"harap Lukman.
Di samping itu papar Menag, Kemenag yang merupakan salah satu kementrian yang memiliki unit kerja terbanyak di Indonesia kini telah didukung dengan teknologi informasi guna mendukung kinerjanya, bahkan seluruh kantor wilayahnya (kanwil) telah memiliki pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) dalam rangka mempercepat pelayanan kepada amsyarakat sekaligus transparansi.
Prestasi membanggakan lainnya, beber Menag, terkait indeks kepuasan jamaah haji di tahun 2018 mencapai 85.23 berdasarkan survei yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS).
Penghargaan tersebut diserahkan langsung Menteri Agama Republik Indonesia, Lukman Hakim Saifuddin di sela-sela acara Amal Bhakti ke-73 Kemenag RI di Gedung Medan International Convention Center (MICC), Jalan Gagak Hitam, Medan.
Selain Wali Kota, ada sejumlah kepala daerah, tokoh masyarakat serta tokoh agama yang juga mendapatkan penghargaan dari Menag, diantaranya Gubsu Edy Rahmayadi, Ketua MUI Sumut Abdullah Syah, Ketua FKUB Sumut Maratua Simanjuntak, Bupati Langkat Ngogesa Sitepu serta Tuan Guru Babussalam Syekh Haji Hasyim Al-Syarwani.
Selesai menerima penghargaan, Wali Kota menyampaikan ucapan terima kasihnya atas penghargaan yang diberikan Menag tersebut. Dikatakannya, penghargaan ini tentunya capaian yang sangat membanggakan bagi warga Kota Medan yang selama ini hidup dengan rukun, saling menghargai dan menghormati meski meski dengan latar belakang suku maupun agama yang berbeda-beda.
Di samping itu papar Wali Kota, Pemko Medan selama ini selalu mendukung penuh setiap kegiatan agama yang digelar. Kemudian senantiasa bersinergi dengan Forum Kerukunan Umat beragama (FKUB) Kota Medan melalui sejumlah kegiatan yang dilakukan sehingga kerukunan umat beragama yang selama ini sudah terjalin dengan baik semakin baik baik lagi.
“Dengan sinergitas yang kita bangun dengan FKUB dan dukungan yang dilakukan Pemko Medan terhadap setiap kegiatan keagamaan yang digelar, Alhamdulillah, kehidupan beragama di Kota Medan berjalan dengan sangat baik. Walaupun berbeda suku dan agama namun seluruh komponen masyarakat hidup berbaur menjadi satu kesatuan dengan rukun dan harmonis. Itu sebabnya Kota Medan sering menjadi barometer dan contoh kerukunan umat beragama di Indonesia,” kata Wali Kota.
Oleh karenanya Wali Kota pun sangat bersyukur dan berterimakasih degan kerukunan yang terjaga dengan baik. Sebab, seluruh komponen warga sangat menjunjung tinggi perbedaan yang ada dan selalu mengedepankan tolerasi dan saling menghormati. Karenanya, Wali Kota langsung mendedikasikan penghargaan yang baru diterimanya itu kepada seluruh warga Kota Medan.
“Terima kasih atas kerukunan yang terjalin dengan baik selama ini. Semoga dengan penghargaan yang baru diterima ini, seluruh masyarakat semakin rukun, harmonis dan hidup damai berdampingan. Mari kita bangun Kota Medan yang kita cintai ini dengan perbedaan sehingga menjadi lebih baik lagi ke depannya,” harapnya.
Sebelumnya Menag RI Lukman Hakim Saifuddin dalam sambutanya, sangat mengapresiasi atas diselenggarakanya Amal Bhakti ke-73 Kemenag RI. Dia berrsyukur karena Kemenag saat ini sudah memasuki 73 tahun. Selama perjalananya, Kemenag telah memproleh berbagai prestasi yang sangat membanggakan. Salah satunya meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dalam laporan penggunaan keuangan sejak tahun 2016.
"Tentunya ini merupakan prestasi yang membanggakan dan harus di syukuri, saya berharap tahun 2018, Kementerian Agama dapat kembali meraih WTP,"harap Lukman.
Di samping itu papar Menag, Kemenag yang merupakan salah satu kementrian yang memiliki unit kerja terbanyak di Indonesia kini telah didukung dengan teknologi informasi guna mendukung kinerjanya, bahkan seluruh kantor wilayahnya (kanwil) telah memiliki pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) dalam rangka mempercepat pelayanan kepada amsyarakat sekaligus transparansi.
Prestasi membanggakan lainnya, beber Menag, terkait indeks kepuasan jamaah haji di tahun 2018 mencapai 85.23 berdasarkan survei yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS).