Medan, Anggota Komisi D DPRD Medan Ilhamsyah SH menilai belum ada rumus yang konkrit untuk mengatasi banjir maupun genangan air yang kerap terjadi di Kota Medan setiap hujan mengguyur. Meskipun saat ini Pemko Medan melalui Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan telah berupaya melakukan normalisasi drainase, namun tetap saja terjadi genangan di sejumlah titik di ibukota Provinsi Sumatera Utara ini.
Politisi Golkar Kota Medan ini mengasumsikan bahwa kota ini sudah seperti kuali. Karena dilingkupi beberapa sungai, seperti Sungai Denai, Sungai Deli dan Sungai Babura, sehingga kalau datang air dari hulu Kota Medan langsung menerima dampaknya.
“Medan harusnya punya waduk. Jadi setiap limpahan air hulu datang bisa ditampung dalam waduk tersebut. Solusi lainnya, koordinasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II terus dilakukan untuk melaukan pengerukan sungai. Jangan sampai putus,” ungkap Ilham, Rabu (1/8/2018)).
Anggota Komisi D lainnya Drs Daniel Pinem saat dimintai komentarnya mengatakan, kondisi Kota Medan harusnya dipelajari benar-benar agar bisa dicari solusi untuk mengatasi permasalahan yang ada di Kota Medan. Khusus tentang banjir, politisi PDIP ini menyebutkan geografi Kota Medan harus diperhatikan. Kemudian masalah drainase dan sungai juga berperan penting dalam permasalahan banjir di Medan.
Dengan kondisi sekarang, hendaknya BWS II Sumatera hendaknya melakukan pengerukan terhadap sungai yang ada di wilayah Medan. Kemudian, di beberapa titik di Kota Medan hendaknya menjadi perhatian karena selalu menjadi langganan banjir. Lagipula, geografi Medan ini di beberapa tempat seperti kuali, jadi perlu ada penanganan khusus agar air tidak tergenang di wilayah itu.
Selain itu, permasalahan drainase yang tidak tertata dengan baik, harus dicari solusi untuk penanganannya. Pemko Medan harus mencari cara bagaimana air dapat dialirkan dari hulu menuju hilir. “Kemudian saluran yang ada harus dipelihara dengan baik dan bagian yang tumpat harus segera diperbaiki,” ujarnya.
Kalau bisa, di Kota Medan ini hendaknya dibuat setidaknya 2 waduk sebagai antisipasi banjir dan tempat penampungan air. “Sehingga, selain bisa menjadi tempat penampungan air di kala hujan deras, juga sebagai tempat penyimpanan air bagi warga Kota Medan,” ujarnya mengakhiri.(*)