Medan, Wali Kota Medan Drs H T dzulmi Eldin S MSi mengajak masyarakat untuk melakukan medical check-up (pemeriksaan kesehatan) secara berkala untuk mengetahui kadar kesehatan tubuh. Apabila mengetahui tentang kondisi kesehatan tubuh, tentunya dapat cepat melakukan tindakan pencegahan berbagai potensi penyakit, termasuk hipertensi.
Ajakan ini disampaikan Wali Kota ketika menghadiri Car Free Day (CFD) sekaligus Peringatan Hari Hipertensi Dunia di Lapangan Merdeka Medan, Minggu (22/7). Dengan rutin melakukan medical check-up, Wali Kota mengatakan, warga dapat mengendalikan hipertensi yang selama ini kerap disebut sebagai silent killer (sang pembunuh senyap).
Diungkapkan Wali Kota, hipertensi merupakan penyakit kardiovaskuler yang paling umum dan paling banyak terjadi di masyarakat. Berdasarkan data Riskesdas, jelasnya, prevalensi hipeternsi di Indonesia mencapai sebesar 25,8%, tapi hanya 9,5% penderita hipertensi yang didiagnosis oleh tenaga kesehatan akibat kurangnya kesadaran masyarakat untuk secara rutin memeriksa tekanan darahnya.
Tingginya angka hipertensi kata Wali kota, tidak terlepas karena perubahan pola hidup dan konsumsi masyarakat era modern. Dikatakannya, lingkungan kerja kantoran yang lebih banyak beraktivitas duduk, banyaknya makanan siap saji yang mengandung garam dan minyak dalam jumlah tinggi serta keengganan berolahraga disinyalir merupakan salah satu penyebab utama tingginya angka hipertensi dan obesitas.
“Untuk itulah melalui peringatan Hari Hipertensi Dunia, saya mengajak masyarakat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala. Ingatlah lebih baik mencegah dari pada mengobati. Di samping itu terapkan pola hidup sehat dan rutin berolahraga agar terhindar dari hipertensi,” kata Wali kota.
Itu sebabnya jelas Wali Kota, Pemko Medan rutin mengajak seleuruh warga Kota Medan untuk mengikuti CFD dan senam jantung sehat di Lapangan Merdeka setiap Minggu pagi. Selain sebagai sosialisasi untuk mengajak masyarakayt mengurangi polusi udara, kegiatan itu juga dilakukan untuk memelihara kesehatan jantung dan tubuh.
“Yang tidak kalah pentingnya, melalui CFD dan senam jantung sehat dapat merekatkan sialturahmi antara Pemko Medan dengan masyarakat. Oleh karenanya mari kita mengikuti CFD dan senam jantung sehat,” ajak Wali kota.
CFD dan peringatan Hari Hipertensi Dunia berlangsung meriah. Acara yang digelar Yayasan Janting Indonesia (YJI) Pusat dengan Pemko Medan ini bertujuan untuk menggugah kesadaran amsyarakat akan pentingya rutin melakukan medical check-up, terutama mengukur tekanan darah agar tidak terkena hipertensi.
Selain Wali Kota, acara juga dihadiri Wakil Wali Kota Ir Akhyar Nasution MSi, Ketua YJI Pusat Prof Dr dr Budi Setiano Sp.Jp (K), pimpinan OPD, camat, lurah serta ribuan masyarakat. Aacar diawali dengans enam jantung sehat. Setelah itu dilanjutkan dengan peringatan Hari Hipertensi Dunia yang diisi dengan pemeriksaan kesehatan gratis dari sejumlah rumah sakit di Kota Medan.
Di samping itu stakeholder kesehatan juga membuka sejumlah stand, termasuk YJI Cabang Utama Sumut yang diketuai Hj Rita Maharani Dzulmi Eldin. Usai beroilahraga, masyarakat pun mendatangi seluruh stand yang ada. Selain memeriksanakan kesehatan, mereka juga ingin mendapatkan informasi selengkap-lengkapnya terkait kesehatan. Petugas kesehatan maupun penjaga stand melayani masyarakat dengan ramah dan penuh kekeluargaan.
Sementara itu Ketua YJI Pusat Prof Dr dr Budi Setiano Sp.Jp (K) juga mengingatkan kepada masyarakat agar senantiasa mengenali tekanan darahnya masing-masing. Dengan demikian masyarakat akan mengetahui apakah tekanan darahnya tinggi atau normal. “Kalau rendah (tekanan darah), kita tidak takut. Yang kita takutkan tekanan darahnya tinggi, makanya setelah mengetahui cepat konsultari dengan dokter baik di puskemas maupun rumah sakit,” ujar Budi.
Apabila tekanan darah terlalu tinggi tegas Budi, pembuluh darah otaknya bisa pecah yang biasanya disebut stroke dan rentan menyebabkan kematian. “Di samping itu jika pembuluh darahnya ada plak-plaknya, maka pembuluh darah akan tersumbat sehingga menyebabkan terjadinya serangan jantung,” ungkapnya.
Saat ini ada 4 penyakit yang menjadi pembunuh tertinggi, jelas Budi, yakni ada hipertensi, diabetes melitus, rokok serta kolesterol. Untuk itu Budi mengingatkan agar masyarakat berhati-hati dalam mengkonsumsi makanan, terutama tiga rasa yakni asin, manis dan gurih. Dikatakannya, asin penyebab darah tinggi, manis penyebab naiknya gula darah yang menimbulkan diabetes melitus serta gurih penyebab kolesterol.
“Guna mengimbangi ketiga rasa makanan itu, masyarakat juga harus mengkonsumsi makanan yang berasa pahit dan kecut. Kalau pahit, anti oksikdan dan terdapat di teh hijau. Sedangkan rasa kecut (asam) dapat meluruhkan lemak dalam tubuh seperti jeruk nipis. Dis amping itu rutinlah berolahraga,” pesan Budi.