Medan, Wali Kota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi bersama ribuan masyarakat melaksanakan Shalat Idul Fitri 1439 H di Lapangan Merdeka Medan, Jumat (15/6) pagi. Bertindak sebagai khatib Dr H Ahmad Zuhri Lc MA, sedangkan qori nasional Drs H Syaifuddin Hazmi Lubis bertindak sebagai imam.
Sejak pukul 06.00 WIB, satu persatu masyarakat berdatangan untuk melaksanakan Shalat Ied di lapangan bersejarah sekaligus Titik O Kota Medan tersebut. Lantunan kalimat takbir terus berkumandang hingga jelang pelaksanaan shalat dimulai. Pelaksanaan Sholat Ied dimulai sekitar pukul 07.30 WIB, seluruh jamaah pun dengan khusyuk melaksanakan Shalat Ied.
Usai Shalat, Wali Kota menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasihnya kepada seluruh warga Kota Medan karena selama Ramadhan sebulan penuh, ibu kota Provinsi Sumatera Utara tetap terjaga kekondusifannya. Hal itu tidak terlepas karena seluruh warga meski multikultural namun senantiasa hidup damai berdampingan, saling menghargai dan menjunjung tinggi toleransi.
"Toleransi umat beragama yang dimiliki Kota Medan merupakan anugerah dan harus terus dipertahankan," kata Wali Kota.
Selanjutnya Wali Kota berharap seluruh umat muslim Kota Medan yang telah menjalankan ibadah puasa tetap qona’ah dan berserah diri tanpa adanya rasa iri dan dengki kepada sesama manusia.
"Semoga amal ibadah kita selama bulan suci Ramadhan dapat diterima oleh Allah SWT dan dapat dipertemukan kembali dengan Ramadhan selanjutnya, " harapnya.
Sebelumnya, Gubsu Ir H T Erry Nuradi mengatakan, monentum Hari Raya Idul Fitri ini merupakan saat yang paling baik untuk mempererat silaturrahmi dan Ukhuwah Islamiyah diantara sesama umat Muslim dan seluruh masyarakat Sumatera Utara dan Kota Medan.
Dikatakan Gubsu, kekondusifan masyarakat Sumatera Utara dan Kota Medan memang sudah baik sejak dahulu untuk itu, walaupun dinamika masyarakat cukup tinggi sebagai negeri berbilang kaum, Gubsu optimis kondisi ini tetap terjaga dengan baik hingga di masa mendatang.
Di kesempatan itu juga Gubsu mengucapkan terima kasih atas dukungan seluruh masyarakat kepada pemerintah selama ini baik Pemprovsu maupun Pemko Medan. "Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat atas dukungannya terhadap jalannya pemerintahan baik di Sumut maupun di Kota Medan. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1439 H Mohon Maaf Lahir dan Bathin," ungkap Gubsu.
Sementara itu Dr H Ahmad Zuhri Lc MA selaku Khatib menyampaikan khutbah berjudul, “Idul Fitri Sebagai Momentum Peradaban Kota Medan”. Dariawal peradaban yang dibentuk Nabi Muhammad SAW di Kota Madinah, jelas Ahmad Zuhri, dapat diambil pelajaran beharga tentang hubungan Idul Fitri dengan awal sebuah peradaban Kota Madinah ketika itu yang dapat dipelajari dan diterapkan di Kota Medan sebagai kota majemuk dan plural di bawah slogan “Medan Rumah Kita”.
Dosen Tafsir Al Qur’an Univesitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) dan Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Kota Medan itu menjelaskan, peradaban yang dibangun Rasullahberpondasikan empat pilar yang dibangun atas dasar kesadaran dan kebersamaan. Adapun keempat pilar itunmeliputi pembentukan pranata sosial, kebersamaan, Keshalehan sosial serta toleransi. “Keempat pilar itu insha allah dapat kita terapkan di Kota Medan yang tercinta ini,” ungkapnya.
Ahmad Zuhri selanjutnya memaparkan, merupakan sunatullahibhwa menuasia dicipatakan Allah SWT dalam bentuk keragaman baik kuluit, bahasa, budaya, suku dan agama. Oleh karenanya Allah SWT mengajarkan kepada hamba-Nya untuk senantiasa saling mengenal antar sesama manusia, saling menghargai dan tolong menolong dalam kehidupan bermasyarakat. Sebab, secara naluri dan fitrah kecendrungan manusia bermasyarakat.
“Fenomena ini sudah tercermin dalam kehiduopan masyarakat dan warga Kota Medan yang sangat beragam etnis, suku, bahasa, budaya dan agama. Kendati demikian seluruh warganya dapat hidup berdampingan dalam suasana rukun dan damai di bawah kepemimpinan Wali Kota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi,” paparnya.
Dikatakan Ahmad Zuhri lagi, toleransi antar umat beragam, suku dna golongan di Kota Medan bukan barang jadi karena bisa terwujud berkat kerja keras dan keseriusan pemerintah dalam menangani sejumlah persoalan keagamaan di Kota Medan. Di samping itu yang tidak kalah pentingnya lagi, jelasnya, peran tokoh agama yang senantiasa memberikan pencerahan kepada masyarakat tentang betapa pentingnya kedamaian dan saling menghargai atar sesama, terutama antar sesama umat beragama.