Medan, Kecamatan Medan Polonia tampaknya butuh perhatian serius dari Pemerintah Kota Medan dan pihak kepolisian. Selain krisis lahan pekuburan, kwasan ini juga rawan peredaran narkoba.
Permasalahan inilah yang disampaikan legislator daerah pemilihan (dapil) II yang diwakili Drs Proklamasi K Naibaho saat menyampaikan laporan kegiatan reses I tahun 2018 di sidang paripurna DPRD Medan, Senin (4/6/2018).
Proklamasi memaparkan aspirasi warga yang mereka terima di dapil II meliputi 6 kecamatan. Yaitu, Medan Johor, Medan Selayang, Medan Polonia, Medan Tuntungan, Medan Sunggal dan Medan Maimun.
Warga Medan Polonia mengeluhkan peredaran narkoba di wilayah mereka yang semakin marak, sehingga perkembangan generasi muda terganggu. Pemko, dprd dan aparat keamanan diharapkan berkordinasi agar peredaran narkoba bisa diberantas.
“Selain itu, warga Polonia saat ini krisis lahan pekuburan. Pemko Medan diharapkan mengganggarkan alokasi dana untuk pembelian lahan pekuburan di Kecamatan Medan Polonia. Karena lahan pekuburan di Jalan Starban sudah sangat padat. Masyarakat sangat kesulitan mencari mencari tempat pekuburan apabila ada yang meninggal dunia,”ujar Proklamasi seraya menambahkan, warga juga mengeluhkan peternakan babi di kawasan Starban Ujung karena aromanya menganggu kenyamanan. Pemko diminta menindak karena pengusaha ternak sudah melanggar peraturan walikota tentang larangan berternak hewan kaki empat di kawasan Kota Medan.
Selanjutnya, politisi Gerindra ini merincikan, di Kecamatan Medan Johor, masyarakat meminta perbaikan/pengaspalan jalan mulai dari persimpangan Jalan Luku III sampai perbatasan Kelurahan Simalingkar B/sepanjang Jalan Pintu Air IV yang kondisinya rusak parah. Juga pemasangan lampu jalan di setiap lingkungan Kelurahan Kwala Bekala.
Di Medan Selayang, pemko diminta agar merealisasikan pengecoran Jalan Bunga Wijaya 2 PAM Tirtanadi Pasar IV tembus ke Pasar V karena sudah lama diusulkan. Warga juga meminta pengaspalan jalan di Bunga Sedap Malam I A, B, C yang sudah 15 tahun tak diperbaiki.
Warga Kecamatan Medan Tuntungan mengeluhkan kualitas air PDAM Tirtanadi yang bau dan sering mati. Padahal tagihan air mahal dan didenda jika terlambat bayar. Warga juga meminta agar diperbaiki jembatan rusak menuju Jalan Ladang Bambu dan pemasangan serta perbaikan lampu jalan di Jalan Kapas, Sagu, Vanili, Bunga Ncole, Petunia Raya, dan Jalan Jahe Simalingkar.
“Sedangkan di Kecamatan Medan Sunggal, pemko diminta lebih teliti memberikan izin pembangunan di daerah jalur hijau, terutama di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS),”ujarnya.
Di Kecamatan Medan Maimun, warga minta perbaikan kanal dan pengerukan Sungai Deli dari Jalan Avros-Jl P Merah. Diminta juga pengaspalan di Jalan Pantai Burung dan Jalan Brigjen Katamso Lingkungan XXI, Kampung Baru.
“Kami minta hasil reses ini segera direspon Pemko Medan melalui SKPD terkait, sehingga keinginan masyarakat dapat terwujud,” ujar Proklamasi yang mewakili rekan satu dapilnya, yakni; Henry Jhon Hutagalung, H Iswanda Ramli, Burhanuddin Sitepu, Drs Daniel Pinem, Ilhamsyah SH, H Salman Al Farisi Lc MA, H Irsal Fikri, Kuat Surbakti, Bangkit Sitepu, Drs Maruli Tua Tarigan dan Andi Lumban Gaol SH.