Tobasa : Rekapitulasi kebutuhan Surat Suara (Susu) berdasarkan DPT Pilgubsu 2018 di Kabupaten Tobasa sejumlah 121.211, ada 10 desa sulit dijangkau di daerah-daerah perbatasan. Hal ini disebutkan oleh Komisioner KPU Daerah Kabupaten Tobasa, Jonny Harahap ST (Divisi Umum Keuangan dan Teknis) dan Mindo H Simbolon, ST, MAP (Kasubbag Teknis Pemilu dan Hupmas), Kamis (7/6/2018) di kantor KPU Daerah Kabupaten Tobasa, Balige.
"Pendistribusian akan dilakukan 3 hari sebelum hari H. Disini daerah yang paling sulit dijangkau ada 10 desa, dan yang paling jauh adalah daerah- daerah perbatasan", sebut Jonny Harahap.
"Ini kemarin 121.189 DPTnya. Jadi ada sedikit penurunan dari yang lalu, karena masyarakat masih banyak belum melakukan perekaman. Tersaring, ada yang ganda antar kabupaten. Karena peraturan ke KPU harus memiliki E-KTP. Sementara itu banyak yang belum melakukan perekaman. Banyak yang punya KTP tetapi bukan KTP disini. Kemarin tersaring sekitar 26000 satu kabupaten ini", sebut Jonny Harahap.
"Jadi penurunan pemilih untuk 27 Juni 2018 mendatang tidak terlalu tajam dibandingkan periode lalu, hanya sekitar 2% yang tidak terdaftar. Untuk potensi pemilih pemula seperti pelajar, di sini banyak pelajar langsung merantau, jadi mengurangi partisipan pemilih juga", sebutnya.
Kemarin ada juga surat edaran dari KPU Provinsi, mengenai AC yang tidak terdaftar itu. Setelah dilakukan oleh Kemendagri, disinkronkan supaya memenuhi syarat untuk memilih paling hanya sekitar 40 orang, kemudian setelah diperhatikan lagi paling hanya 20 orang yang bisa memenuhi syarat, itupun datangnya sudah dari berbagai kecamatan.
Kepada awak media, Jonny menjelaskan kembali daerah yang paling sulit dijangkau ada 10 desa, dan yang paling jauh adalah daerah-daerah di perbatasan.
"Salah satunya perbatasan di Ajibata yaitu perbatasan dengan Simalungun. Di sana ada tiga desa yang tidak bisa dilalui kendaraan. Hanya boleh menggunakan perahu. Ketiga Desa tersebut adalah Desa Sirukkungon, Desa Sigapiton, Dan Desa Horsik", jelas Jonny.
Daerah sulit lainnya ada di Meranti Timur. Ada juga tiga di perbatasan dengan Asahan yang berada di Kecamatan Pintu Pohan Meranti yaitu Desa Meranti Utara tepatnya
desa Sigalapang dan Desa Sidebara. Tetapi partisipan pemilih lumayan banyak disana.
Desa sulit lainnya ada di daerah Parsoburan, Kecamatan Nassau, Desa Sipagabu dan Desa Siantarasa. Kecamatan Borbor juga merupakan daerah sulit dijangkau.
Lebih lanjut Jonny Harahap menyebutkan diantara semua wilayah tersebut, partisipan pemilih yang paling banyak ada di Balige, yaitu sekitar 25.000 partisipan, Lagu Boti sekitar 12.000 partisipan, Silaen sekitar 8.000 partisipan, dan di Habissaran sekitar 9000 partisipan. Porsea juga termasuk daerah yang banyak partisipan pemilih." sebut Jonny.
Sementara itu, daerah yang partisipannya lebih sedikit ada di Kecamatan Tampahan hanya sekitar 3.000 partisipan. Yang terdiri dari 6 Desa, 10 TPS.
"Mengenai bahan bahan yang belum sampai disini diantaranya ada segel, hologram, formulir C (C1-C7), perlengkapan coblos, dan bantalan serta paku. Kalau tinta sudah ada", sebut Jonny Harahap ST (Divisi Umum Keuangan dan Teknis) dan Mindo H Simbolon, ST, MAP (Kasubbag Teknis Pemilu dan Hupmas). ()