Tebingtinggi,-Expose.web.id
Walikota Tebing Tinggi Ir.H.Umar Zunaidi Hasibuan, MM membuka resmi Sosialisasi pendidikan politik masyarakat di dalam pelaksanaan dan pengamanan pilkada serentak Tahun 2018 dan pemilu 2019, Selasa (15/5) bertempat di Gedung Balai Kartini.
Dalam sambutannya Walikota menyampaikan bahwa baru-baru ini terjadi kejadian serangan bom di Kota Surabaya, sudah irasional atau tidak masuk akal (penalaran) sebagai manusia umat yang beragama, dan kenapa itu bisa terjadi, karena adanya pencucian otak yang dilakukan dan satu pendidikan politik atau lainnya yang mengajarkan kepada para teroris itu adalah satu pengajaran yang menyimpang dari segi agama apapun.
Oleh karena itu kita sebagai anak bangsa/warga negara Indonesia kita jangan sampai terikut didalamnya dan menjadi tugas kita sebagai warga negara untuk menyadarkan saudara-saudara kita yang mungkin cara berfikirnya aneh .
"Dan pada kesempatan ini, kita harus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, jangan sikit-sikit tidak sependapat, karena didalam suatu negara yang besar ini perbedaan pasti ada".ujarnya
Walikota juga mengingatkan yang pertama bila ada seeorang yang masuk didaerah kita yang tidak kita kenal dan mencurigakan harus kita waspadai dan laporkan kepada aparat keamanan yang ada.
kedua jangan mengundang orang yang tujuannya memperpecah kita, maka dari itu kepada kita semua kita harus cerdas bagaimana kita menyikapi perbedaan-perbedaan itu.
Selanjutnya mengenai bulan suci ramadhan yang sebentar lagi akan kita laksanakan, H.Umar Zunaidi Hasibuan berharap kepada seluruh masyarakat khusunya Kota TebingTinggi untuk menjaga kondusifitas dengan sebaik-baiknya.
Pemerintah Kota Tebing Tinggi juga menghimbau bagi yang tidak berpuasa tolong hargai orang yang berpuasa agar tidak terjadi keributan nantinya yang merupakan bahagian yang perlu kita jaga bersama .
Terkait dengan pilkada khusunya yang di Sumatera Utara apakah ukuran dari keberhasilan pilkada itu adalah kemenangan nomor satu ataupun nomor dua, bukan tetapi keberhasilannya adalah bagaimana tingkat partisipasi masyarakat yang hadir di TPS itu lebih dari 70 %.
"Ada rasa kepedulian dari pada masyarakat untuk menggunakan hak politiknya dan jangan datang ke TPS karena ada iming-imingnya atau dana partisipasinya jangan karena itu tapi ada rasa bertanggung jawabnya kita kepada daerah kita agar kiranya gubernur yang di pilih itu adalah gubernur yang mendapat amanah dan eligibilitas nya tinggi di publik".Ucap beliau
Walikota menghimbau kepada seluruh yang hadir di acara ini , mari kita dorong masyarakat untuk hadir ke TPS menggunakan hak pilinhya supaya pemimpin Sumut sesuai dengan harapan masyarakat.
Didalam berkompetisi yang sehat, maka sudah ada yang harus kita deklarasikan yaitu no manipolitik serta no sara karena semua itu tidak boleh, dilarang menerima uang yang berkaitan dengan pilkada agar terpilihnya pemimpin karena aspirasi dari rakyat.
Terakhir beliau berharap kepada kita semuanya agar pemilihan kepala daerah ini tidak menggangu hubungan kita karena beda pilihan dan aspirasi serta jangan sampai pilkada membuat persaudaraan, persahabatan, kekerabatan, antara sesama warga menjadi pecah berantakan karena perbedaan pilihan.(ah)