Medan,Setelah meninjau sejumlah pasar tradisionil, Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Medan kembali menurunkan Tim Monitoring Satgas Ketahanan Pangan Kota Medan, Kamis (3/5). Kali ini yang menjadi objek monitoring kawasan grosir beras dan gula pasir di Jalan Sibayak Medan. Monitoring ini dilakukan untuk mengetahui ketersediaan dan harga beras maupun gula menjelang datangnya bulan suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1439 H.
Jalan Sibayak selama ini terkenal sebagai sentra penjualan beras dan gula dalam jumlah besar di Kota Medan. Di kawasan tersebut terdapat belasan grosir yang menjual beras dan gula pasir. Dari belasan grosir, tim monitoring mendatangi 7 grosir. Hasilnya monitoring yang dilakukan, stok beras dan gula pasir di Kota Medan masih mencukupi hingga Hari Raya Idul Fitri dengan harga jual relatif stabil.
Dipimpin Kabid Ketersediaan dan Kerawanan Pangan DKP Khairuddin Lubis, tim monitoring mendatangi sejumlah grosir seperti Grosir Serba Beras, Harapan Baru, Rekan, Abadi, Maju, Kekal Jaya. Berdasarkan pengakuan sejumlah pemilik grosir, sampai saat ini stok beras masih mencukupi dan harga cenderung stabil.
` Diungkapkan mereka, beras medium dijual dengan harga Rp.8.900-9.900/kg, sedangkan beras premium Rp.10.100-Rp.13.000/kg. “Stok beras medium dan premium realtif aman, sebab pasokan setiap Minggunya berkisar 50 ton. Umumnya pasokan beras ini berasal dari kilang di Pantai Labu, Pematang Siantar, Langkat, Aceh, Porsea dan Balige,” kata salah seorang pria pemilik grosir berdarah Tionghoa.
Selain dari daerah tersebut, jelasnya lagi, pasokan beras, terutama beras premium berasal dari sejumlah daerah di Pulau seperti Solo. “Cuma saja beras premium dari Pulau Jawa tidak banyak kita stok, sebab harga jualnya relatif tinggi sehingga minat warga membelinya berkurang. Namun bila dibutuhkan, bisa kita pasok,” jelasnya.
Ditambahkan pria berpostur tinggi dan berambut lurus itu, stok beras dipastikannya aman. Apalagi dalam bulan ini, banyak daerah lumbung-lumbung padi di Nanggroe Aceh Darusalam akan panen besar hingga bulan Juni. “Mudah-mudahan stok beras untuk Kota Medan tidak kekurangan,” ungkapnya.
Usai mendegar keterangan dari para pedagang beras, Kahiruddin mengingatkan kepada para pemilik grosir agar tidak menaikkan harga menjelang datangnya bulan suci Ramadhan maupun Hari Raya Idul Fitri. “Jangan manfaatkan hari besar keagamaan untuk mencari keuntungan. Kita akan terus melakukan pengawasan!” tegasnya.
Sementara itu stok gula pasir menurut pemilik grosir beras sekaligus gula pasir juga masih relatif aman dengan harga jual yang masih stabil yakni dikisaran Rp.10.300-Rp.10.500/kg. Walaupun di grosir hanya disediakan 20 karung berisi 50 kg gula pasir namun mereka punya stok di gudang. “Begitu dibutuhkan, kita langsung ambil dari gudang,” terang salah seorang pedagang beras sekaligus gula pasir.
Dari hasil peninjauan yang dilakukan, Khairuddin mengatakan stok beras maupun gula pasir di Kota Medan relatif aman, termasuk harga jual yang masih stabil. Hanya saja hasil dari dua hari melakukan monitoring, harga beras di tingkat penjual eceran mengalami kenaikan berkisar Rp.1.000/kg.
“Jadi kita akan terus melakukan pengawasan secara ketat sehingga harga beras di pasaran, terutama tingkat eceran tetap stabil sehingga tidak memberatkan masyarakat. Kita tidak mau momentum hari besar keagamaan digunakan untuk meraup keuntungan besar,” pungkasnya.