Medan,Expose,Pasca sehari peninjauan yang dilakukan Wali Kota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Medan terus ‘mengebut’ pengerjaan Jalan Alternatif (tembus) yang menghubungkan Simpang Selayang dengan Pasar Induk Lau Cih Jalan Bunga Turi. Kini akses jalan semakin membaik sehingga memudahkan warga sekitar melintasinya. Ditargetkan, sebelum bulan suci Ramadhan, Jalan Alternatif sepanjang 700 meter dan lebar 24 meter sudah dapat dipergunakan, termasuk kenderaan bermotor.
Dalam dua hari ini Kadis PU Kota Medan Khairul Syahnan Harahap terus memimpin pengerjaan Jalan Alternatif. Sejumlah alat berat diturunkan untuk mendukung pemadatan dan pengerasan Jalan Alternatif. Di samping itu diikuti dengan pengerjaan drainase untuk mencegah jalan tergenang.
Selain pengerasan dan pengerjaan drainase, Dinas PU juga membuat jembatan untuk menghubungkan Simpang Selayang dengan Jalan Alternatif. Berdasarkan pantauan, pengerjaan yang dilakukan berupa pengorekan dan setelah itu dilanjutkan dengan pengecoran. “Kita upaya hari ini atau besok, jembatan sudah dapat dicor,” kata Syahnan.
Diungkapkan Syahnan, ada dua jembatan yang dibangun untuk menghubungkan Jalan Alternatif dengan Pasar Induk Laucih. Jembatan pertama persis dekat Pasar Induk, sedangkan jembatan kedua yang menghubungkan Simpang Selayang dengan Jalan Alternatif. “Kalau jembatan yang dekat Pasar Induk, sudah kita cor. Paling lama sebulan lagi, sudah bisa dilalui, termasuk kenderaan bermotor,” jelasnya.
Syahnan berharap pengerjaan Jalan Alternatif ini didukung dengan cuaca yang baik. Dia berharap cuaca panas seperti ini terus berlanjut sehingga penyelesaian pengerjaan Jalan Alternatif dapat dilakukan secepatnya. Menurut Syahnan, pengerjaan akan terganggu jika hujan turun lantaran mereka tengah melakukan pemadatan dan pengerasan.
“Insha Allah, sebelum bulan puasa, Jalan Alternatif sudah dapat dilalui, termasuk kenderaan bermotor. Kita berdoa agar cuaca tetap panas seperti sekarang ini sehingga pemadatan dan pengerasan jalan yang kita lakukan berjalan dengan baik. Kita terus memburu pengerjaan agar sebelum puasa sudah bisa dipergunakan. Kita tahu aktifitas jual beli di Pasar Induk cukup tinggi pada saat bulan puasa,” paparnya.
Disinggung mengenai pengaspalan, Syahnan mengatakan setelah pemadatan dan pengerasan selesai dilakukan. Dia tidak mau terburu-buru melakukan pengaspalan, sebab hasilnya akan kurang maksimal. Ditambah lagi volume kenderaan yang akan melintasi jalan alternatif juga cukup tinggi, termasuk truk pengangkut sayuran maupun buah dari Tanah Karo. “Setelah kita pastikan pengerasan sudah oke, barulah diikuti dengan pengaspalan,” jelasnya.
Ditambahkan Syahnan, pengerasan jalan akan didukung lagi dengan hilir mudiknya kenderaan bermotor setelah Jalan Alternatif dipergunakan sebelum puasa nanti. “Semakin banyak kenderaan yang melintasinya, tentunya semakin baik lagi, sebab jalan semakin keras dan padat,” terangnya.
Berdasarkan amatan, kondisi Jalan Alternatif semakin baik dan tampak rata serta bisa dipergunakan bermain bola. Jika pengecoran kedua jembatan sudah kering dan dapat dipergunakan, maka Jalan Alternatif pun sudah dapat dilalui. Di samping itu tinggal proses pemindahan satu persil tanah yang menyebabkan terjadinya penyempitan. Apabila Jalan Alternatif sudah bisa dilalui, jarak tempuh warga menuju Pasar Induk pun semakin dekat. (Aden)