Medan,Expose, Wali Kota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi optimis dengan dilakukannya pengembangan RSUD Dr Pirngadi Medan akan meningkatkan derajat kesehatan warga Kota Medan. Di samping itu juga dapat mengembalikan lagi kepecayaan masyarakat sehingga tidak pelru berobat ke luar negeri, terutama Kota Penang, Malaysia yang selama ini menjadi tempat berobat pilihan warga Kota Medan.
Rasa optimis Wali Kota ini disampaikan Sekda Kota Medan Ir H Syaiful Bahri Lubis ketika menghadiri Pertemuan Konsultasi Publik Dalam Rangka Pekerjaan Penyusunan Dokumentasi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) Pengembangan RSUD Dr. Pirngadi Medan di Ruang Rapat II RSUD Dr. Pirngadi Medan, Rabu (4/4).
Selain itu ungkap Sekda lagi, rencana Pengembangan RSUD Dr Pirngadi harus menjadi bagian dari upaya bersama dalam menciptakan masyarakat, khususnya generasi muda sehingga memiliki derajat kesehatan terbaik. Dengan demikian Kota Medan menjadi kota yang sehat baik dari segi pembangunan maupun sumber daya manusianya.
"Jika RSUD Dr Pirngadi Medan mampu melayani pasien dengan taraf internasional, tentunya masyarakat Kota Medan lebih memilih berobat di negeri sendiri dan tidak perlu ke luar negeri lagi. Tentunya ini akan berimbas dengan peningkatan kesehatan masyarakat, terutama generasi muda. Insya Allah pembangunan baik fisik maupun mental masyarakat di Kota Medan akan terwujud dengan baik,” kata Syaiful.
Guna mewujudkan hal itu, mantan Kepala Bappeda Kota Medan itu berharap melalui acara ini, pelaksanaan Penyusunan AMDAL dapat berjalan dengan baik dan lancar hingga pembangunan rumah sakit kebanggaan milik Pemko Medan itu dapat segera dilaksanakan.
“Saya optimis dengan pengembangan RSUD Dr Pirngadi Medan yang segera dilakukan ini, insya Allah Pemko Medan juga akan menghadirkan wisata kesehatan di sini (Medan). Jika hal itu terwujud, bukan tidak tertutup kemungkin nantinya orang-orang Penang yang akan datang berobat kemari (Medan),” ungkapnya.
Diakui pria berkacama mata itu, fenomena warga Kota Medan berobat ke luar negeri sudah sangat marak selama ini. Kondisi itu terjadi akibat kurangnya rasa kepercayaan masyatakat terhadap rumah sakit lokal, termasuk RSUD Dr Pirngadi sehingga banyak yang pergi berobat ke luar negeri, terutama Kota Penang. Ditambah lagi Pemerintahan Malaysia menjadikan kesehatan sebagai salah satu komoditas wisata andalannya.
“Semoga dengan rencana pengembangan RSUD Dr Pirngadi yang segera dilakukan ini, kita dapat mengembalikan rasa kepercayaan warga untuk tetap berobat di Kota Medan,” harapnya.
Sebelumnya, Dirut RSUD Dr. Pirngadi Medan Dr Suryadi Panjaitan melaporkan, seluruh jajaran RSUD Dr Pirngadi mendukung penuh pengembangan yang dilakukan sehingga RSUD Dr Pirngadi menajdi ikon kesehatan di Sumatera Utara, khususnya Kota Medan.
"Sampai hari ini RSUD Dr Pirngadi telah menjadi icon kesehatan di Provinsi Sumatera Utara, terutama Kota Medan. Oleh karenanya dengan pengembangan yang akan dilakukan, RSUD Dr Pirngadi akan menjadi lebih terkenal, tidak tertutup sampai manca negara,” jelas Suryadi.
Sekedar memberitahukan, pengembangan RSUD Pirngadi Medan merupakan salah satu rumah sakit pilot project yang pengembangannya merupakan Kerjasamaa Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dengan mengunakan anggaran dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Di Indonesia pengembangan rumah sakit melalui sistem KPBU baru dilakukan oleh dua rumah sakit yakni RSUD Dr Pirngadi dan satu lagi salah satu rumah sakit di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Khusus pengembangan RSUD Dr. Pirngadi Medan. Pengerjaannya dilakukan oleh PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) dan Japan International Cooperation Agency (JICA) sebagai pelaksana proyek. Menurut Fajar Indra selaku Project Manager PT SMI, proyek pengembangan telah sampai pada pelaksanaan AMDAL dan Konsultasi Publik.
“Sebelumnya telah dilaksanakan studi kelayakan dan market sounding.Diharapkan melalui konsultasi publik yang dilaksanakan akan menyerap aspirasi dari masyarakat sekitar untuk melengkapi dokumen AMDAL pengembangan RSUD Dr Pirngadi Medan,” ungkap Fajar.
Sedangkan menurut Arya Marbun selaku Ketua Tim Teknis Pengembangan dari JICA, RSUD Dr Pirngadi akan dikembangkan dengan konsep hybrid yang tidak hanya menampung atau melayani kelas menengah ke atas saja namun juga pasien peserta BPJS. “Malah pasien peserta BPJS akan menjadi pangsa pasar yang akan direbut oleh RSUD Dr Pirngadi nantinya,” terang Marbun.
Mengenai pola pembangunannya, Marbun mengungkapkan, berkonsepheritage building dengan tetap mempertahankan cagar budaya pada bangunan utama yang menghadap Jalan HM Yamin, sedangkan bangunan modern 6 lantai ke atas dan 3 lantai basementsebagai parkir akan dibangun pada sisi sejajar Jalan Thamrin. Setelah selesai nanti, RSUD Dr Pirngadi akan memiliki 605bed (tempat tidur) dimana sebelumnya hanya 500 bed. (Aden)