Medan,Expose,Wakil Wali Kota Medan Ir H Akhyar Nasution MSi membuka Konsultasi Publik Proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Transportasi Kota Medan di Hotel Santika Dyandra, Kamis (5/4). Kegiatan ini dilakukan dalam rangka menginventarisir saran dan masukan konstruktif yang akan menjadi bahan pertimbangan, guna mewujudkan pembangunan transportasi massal perkotaan di Kota Medan berupa Light Rapid Transportation (LRT) dan Bus Rapid Tranportation (BRT).
Dengan status sebagai kota metropolitan, Wakil Wali Kota mengatakan, Kota Medan yang saat ini memiliki penduduk 2.5 juta ditambah dengan 500.000 jiwa penduduk tidak tetap (komuter) terus berkembang. Seiring dengan laju pertumbuhan penduduk, jumlah kendaraan juga cenderung meningkat. Namun peningkatan itu tidak sebanding dengan kapasitas jalan.
Guna menyikapi persoalan itu, jelas Wakil Wali Kota, Pemko Medan pun terus berupaya melakukan upaya - upaya terpadu dalam rencana strategis kebijakan angkutan massal, diantaranya melakukan pembangunan transportasi massal perkotaan dengan menghadirkan BRT dan LRT di Kota Medan.
"Kita akan berupaya mengkombinasikan kedua moda unggulan tersebut untuk dapat dijadikan alternatif utama penggunaan moda angkutan masyarakat kota di masa mendatang. Selain itu diharapkan transportasi ini dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi sehingga mampu mengurangi kemacetan yang terjad,” kata Wakil Wali Kota.
Oleh karenanya mantan anggota DPRD Medan itu pun minta dukungan penuh seluruh masyarakat, terutama para stakeholder angkutan yang ada di Kota Medan. Sebab, tujuan pembangunan trasportasi massal dilakukan untuk kepentingan bersama sekaligus menata Kota Medan menjadi lebih baik lagi ke depannya.
Seperti diketahui Pemko Medan dan Kementrian Keuangan Republik Indonesia telah melakukan Penandatanganan Kesepakatan Induk tentang Penyediaan Fasilitas Penyiapan Proyek dan Pendampingan Transaksi Pada proyek Infrastruktur Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Transportasi Kota (Urban Transport) Medan , guna untuk mewujudkan pembangunan transportasi massal perkotaan di Kota Medan berupa LRT dan BRT.
Untuk mewujudkannya, Pemko Medan tentunya membutuhkan dukungan semua pihak, termasuk masukan dan saran sehingga pengadaan LRT dan BRT berjalan dengan baik dan lancar seperti diharapkan. Hal inilah yang mendasari digelarnya konsultasi publik, agar lebih efektif sejumlah nara sumber pun dihadirkan.
Selain perwakilan Direktur Pengelolaan Dukungan Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur Kementerian Keuangan, panitia juga menghadirkan Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional II Direktorat Jendral Bina Marga Kementerian PUPR, perwakilan Direktur Utama PT Pendidikan Infrastruktur Indonesia, perwakilan Direktur Lalu Lintas Polda Sumut serta perwakilan Direktur Kerjasama Pemerintah Swasta dan Rancang Bangun Bappenas.
Di samping itu konsultasi publik juga dihadiri Ketua Kadin Kota Medan Rudi Zulham, Asisten Umum Setdakot Medan Ikhwan Habibi Daulay, pimpinan OPD di lingkungan Pemko Medan seperti Kepala Bappeda Wirya Alrahman dan Kadishub Renward Parapat, akademisi, tokoh masyarakat, karang taruna, camat se-Kota Medan serta stakholder angkutan.
Dalam Konsultasi Publik tersebut Kepala Bappeda dan Kadishub Kota Medan memaparkan secara detail tentang rencana pembangunan transportasi massal berupa BRT dan LRT di Kota Medan. Selain mengatasi kemacetan, kehadiran trasportasi massal perkotaan itu dapat memotivasi masyarakat untuk mengurangi pemakaian kenderaan pribadi. (Aden)