Tebing Tinggi, Expose.web.id
Ketersediaan pangan untuk Tebing Tinggi masih terpenuhi dan cukup, Tebing Tinggi bukan daerah produsen tapi konsumen
Kota Tebing Tinggi bukanlah merupakan daerah produsen untuk bahan pangan, melainkan sebagai daerah konsumen, masalah ketersediaan pangan untuk Kota Tebing Tinggi kami perkiraankan senantiasa cukup.
Hal ini disampaikan sekertaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Joko Susilo kepada Antara diruang kerjanya.
Dikatakan Joko Susilo perkiraan tersebut merupakan hasil survei kami langsung kelapangan, melihat gudang beras dan kilang padi yang ada di Tebing Tinggi.
Kami melakukan dialog dengan distributor beras yang memiliki gudang,juga terhadap pengusaha penggilingan padi,ujarnya.
Untuk Kota Tebing Tinggi, ujar Joko sebagai daerah konsumen tentunya ketersediaan pangannya terus bergulir dan tidak mungkin di stok sampai berbulan-bulan lamanya,para distrubutor pasti menjualnya.
Namun ketersediaannya senantiasa tetap mencukupi untuk kebutuhan masayarakat Tebing Tinggi, seminimalnya untuk 30 hari kedepannya yang terus bergulir.
Data yang disampaikan untuk ketersediaan stok pangan/bahan pangan selama bulan januari 2018 untuk beras 1.493,18 ton dan kebutuhan 48,21 ton/hari.
Untuk terigu 121,21 ton kebutuhan 2,72 ton/hari, Jagung 99,2 ton kebutuhan 1,41 ton/hari, Minyak Goreng 130,5 ton kebutuhan 1,69 ton/hari.
Kacang kedele 45,9 ton kebutuhan 4,52 ton/hari, gula pasir 140,4 ton kebutuhan 4,31 ton/hari, kacang tanah 29,5 ton kebutuhan 0,50 ton/hari, kacang hijau 17,9 ton kebutuhan 0,40 ton/hari dan daging sapi ketersediaan 32,4 ton kebutuhan 1,38 ton/hari.
Data-data kebutuhan pangan tersebut dihimpun Dinas Pertanian dan Ketapang dari kilang padi, grosir, pasar,bulog,petani,toko sembako dan toko swalayan untuk kebutuhan beras.
Untuk terigu, jagung, minyak goreng, kacang, kedelai, gula, kacang tanah, garam dan kacang hijau dari grosir, pasar, toko swalayan dan toko sembako di Tebing Tinggi. (Alfia)