Medan,Expose,-Satpol PP Kota Medan ‘membersihkan’ pedagang kaki lima (PK5) yang selama ini menggelar lapak di seputaran Pasar Petisah Medan, Kamis (2/11). Selain mengganggu estetika kota, kehadiran PK5 juga menjadi salah satu pemicu utama terjadinya kemacetan arus lalu lintas di kawasan tersebut. Di samping itu penertiban yang dilakukan ini dalam upaya menjadikan Pasar petisah menjadi salah satu ikon belanja di Kota Medan.
Penertiban yang dipimpin langsung Kasatpol PP Kota Medan, M Sofyan ini semula berjalan lancar. Sebab, sebelum penertiban dilakukan para pedagang telah diberi surat peringatan agar tidak berjualan lagi di tempat tersebut. Namun masih ada beberapa pedagang yang tidak mengidahkannya dan membiarkan lapaknya di pelataran maupun bahu jalan seputaran Pasar Petisah.
Itu sebabnya Sofyan memerintahkan anggotanya untuk mengangkat lapak milik pedagang yang membandel tersebut. Di saat petugas Satpol dibantu petugas Polsek Medan Baru, Koramil 01 Medan Barat, PD Pasar serta kepala lingkungan yang berjumlah sekitar 303 personel mengangkati lapak milik pedagang seperti meja, tenda, payung serta besi-besi tempat gantungan baju, tiba-tiba seorang pria berambut cepat mengenakan sweater hitam berlogo polisi militer di lengan kiri datang marah-marah.
Selain menghalangi petugas Satpol PP mengangkat lapak milik PK5, pria itu juga minta kepada petugas Satpol PP yang ada di atas truk agar menurunkan seluruh perlengkapan pedagang berjualan agar diturunkan dari dalam truk. “Cepat, kau turunkan semua itu sekarang!” teriak pria itu sambil menunjuk ke arah seorang ptugas Satpol PP yang ada di atas truk.
Lantaran permintaannya tidak diatnggapi, pria cepak itu semakin emosional. Dia kemudian menarik besi-besi yang digunakan para PK5 untuk menjajakan dagangan mereka. Seorang petugas koramil kemudian datang mengampiri dan menegur aksinya namun pria cepat itu tak bergeming serta semakin menjadi.
Petugas Satpol PP pun mulai tersulut emosi. Melihat kondisi yang mulai tidak kondusif, Camat Medan Petisah, Parlindungan Nasution pun selanjutnya mendatangi pria tersebut dan langsung menanyakan kartu anggota (KTA) karena menduganya sebagai aparat TNI. Pria itu mengatakan tidak ada. “Kalau tidak memiliki KTA, mengapa anda mengenakan swater yang ada logo polisi militer?” kata Parlindungan.
“Ini bukan baju saya tapi punya abang saya,” jawab pria cepak itu. Mendengar jawaban tersebut, sejumlah petugas Satpol PP yang sudah tersulut emosi langsung mengerumuni pria cepak itu dan ingin menghajarnya. Melihat itu, Kasatpol PP langsung menghalnginya. “Mundur, jangan bertindak anarkis!” tegas Sofyan.
Selanjutnya Sofyan dan Parlindungan menyuruh pria cepat itu segera meninggalkan lokasi. Pria cepak itu pun manut dan langsung menghilang dari lokasi penertiban. Sepeninggalan pria cepak tersebut, penertiban pun terus berlangsung. Hingga menjelang tengah hari, seputaran Pasar Petisah, baik pelataran maupun bahu jalan bersih dari lapak milik PK5.
Sebelum penertiban ini dilakukan, seluruh petugas lebih dulu menggelar apel di halaman Kanto PKK Jalan Rotan Medan. Dalam apel tersebut, Sofyan mengingatkan seluruh petugas agar tidak bertindak anarkis dalam melakukan penertiban serta mengedepankan unsur humanis dan pendekatan persuasif.
“Penertiban yang kita lakukan ini sudah benar, sebab kita ingin memanusiakan manusia. Pemko Medan melalui PD Pasar telah membeikan tempat yang layak untuk berdagang di lantai dua Pasar Petisah,” kata sofyan.
Usai apel, Sofyan bersama seluruh petugas bergerak menuju Jalan Nibung Utama. Di jalan ini, para PK5 tak ada yang berani menggelar lapak. Selanjutnya tim gabungan melakukan penyisiran hingga Jalan Kota Baru. Meski tidak ada PK5 yang berjualan namun tim mendapat masih ada lapak maupun perlengkapan berjualan mi9lik PK5 yang diletakkan di pelataran Pasar Petisah, termasuk bahu jalan sehingga dilakukan penyitaan.
Kemudian Sofyan memerintahkan anggotanya merangsek hingga basement (tempat parkir), kembali ditemukan lapak, meja, tenda maupun besi-besi tempat penyangga pakaian yang sengaja disembunyikan para PK5. Kembali, Sofyan memerintahkan anggotanya untuk mengangkut keseluruhan.
Setelah kawasan ini bersih, Sofyan mengarahkan penertiban menuju Jalan Kota Baru. Di kawasan itu, satu unit alat berat milik Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Medan diturunkan untuk membongkar satu unit lapak milik pedagang. Pascara penertiban yang dilakukan seputaran Pasar Petisah tampak bersih dari lapak PK5 dan arus lalu lintas pun lancar.
Usai penertiban, Kasatpol PP mengatakan, pihaknya akan melakukan penjagaan selama seminggu untuk mengantisipasi kemungkinan para PK5 kembali berjualan. Setelah semingu, penjagaan selanjutnya diserahkan kepada unsur Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) baik itu Kecamatan Medan Petisah, Polsek Medan baru dan Koramil 01 Medan untuk membuat posko.
“Artinya, PK5 tidak boleh lagi berjualan di seputaran Pasar Petisah ini. Apalagi unsur Forkopimcam yang ada saat ini sudah sepakat dan berkomitmen penuh untuk menjadikan Pasar Petisah ini sebagai ikon belanja di Kota Medan,” pungkas Sofyan.(aden)